Friday, June 22, 2012

ALLUPURINOL


ALLUPURINOL
Allopurinol merupakan inhibitor xantin oksidase dengan menghambat pembentukan hipoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat. Karena waktu paruhnya yang panjang, allopurinol dapat diberikan sehari sekali. Allopurinol merupakan obat pilihan antihiperurisemia pada pasien dengan riwayat batu urat atau gangguan fungsi ginjal
 Allopurinol memiliki nama IUPAC 1H-Pyrazolo[3,4-d]pyrimidine dan memiliki rumus molekul C5H4N4O. dengan berat molekul 136,11g/mol.  merupakan bubuk kristal putih, tidak berbau, sedikit larut dalam air. Allopurinol berguna untuk mengobati penyakit gout karena menurunkan kadar asam urat. Pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan, menghambat pembentukkan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi. Obat ini terutama berguna untuk mengobati penyakit gout kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat dalam ginjal tetapi dosis awal harus dikurangi. Allopurinol berguna untuk pengobatan gout sekunder akibat penyakit folicitemia vera, metaflasia myeloid, leukemia, limfoma psoriasis, hiperuricemia akibat obat dan radiasi.
        Allopurinol bekerja dengan cara mengurangi sintesa urat atas dasar persaingan substrat dengan zat-zat purin berlandaskan enzim xanthin oksidase. Enzim yang mengubah hipoxantin menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat. Melalui mekanisme umpan balik allopurinol menghambat sintesa purin yang merupakan prekursor xanthin. Allopurinol sendiri mengalami biotransformasi oleh enzim xanthin oksidase menjadi aloxanthin yang masa paruhnya lebih panjang daripada allopurinol.
        Dosis untuk gout sekunder 100-200 mg/hari, penyakit gout ringan 200-400 mg/hari, 400-600 mg untuk penyakit yang lebih berat. Allopurinol mempunyai waktu paruh 1-3 jam. Allopurinol dalam eter mengalami biotransformasi oleh enzim xantin oksidase menjadi alloxantin (oxipurinol) yang masa paruhnya lebih panjang daripada allopurinol. Oleh karena itu allopurinol yang waktu paruhnya pendek dapat diberikan satu kali sehari
       Efek samping penggunaan allopurinol yaitu kemerahan pada kulit, demam, menggigil, leukositosis, dan eusinofilia. Allopurinol telah dipasarkan dengan berbagai nama dagang antara lain; Allonat®, urokuad®, dan zyloric® yang harganya mahal, di samping obat generik yang harganya relatif lebih murah.








- Nama & Struktur Kimia
:
Allopurinolum, Allopurinol, [H-pyrazol[3,4-d]pyrimidin-4-ol;1,5-Dihydro-4H-Dihydro-4H-pyrazolo[3,4-d]pyrimidin-4-one
- Sifat Fisikokimia
:
Berbentuk serbuk putih, agak berbau & sedikit larut dalam air & alkohol. Sediaan larutan alopurinol hampir tidak berwarna dengan pH : 11,1-11,8



Golongan/Kelas Terapi

Antipirai





Nama Dagang
- Algut
- Alofar
- Benoxuric
- Hanoric
- Hycemia
- Isoric
- Kemorinol
- Licoric
- Llanol
- Nilapur
- Omeric
- Omeric
- Puricemia
- Puricemia
- Reucid
- Rinolic
- Sinolic
- Tylonic
- Urica
- Uricnol
- Uroquad
- Uroquad
- Xanturic
- Zyloric








Indikasi
Pirai primer & sekunder : Hyperuricemia karena penggunaan chemoterapi "Recurrent Renal Calculi". Lain-lain : Menurunkan hiperuricemia sekunder akibat ke-kurangan glucose-6-phosphatedehydrogenase, "Lesch-Nyhan syndrome", "Polycythemia vera", "Sarcoidosis", pemakaian thiazid & ethambutol.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Oral : Dosis tunggal, sebaiknya setelah makan & harus minum air yg banyak paling tidak 2L dalam sehari (kecuali Pasien CHF/penyakit lain yang tidak boleh minum banyak). Jika dosis melebihi 300mg, sebaiknya dalam dosis terbagi Gout : dosis awal 100mg/hr dapat ditingkatkan 100mg setiap minggu sampai kadar asam urat 6mg/dL atau sampai dosis mencapai 800mg/hr. Hyperuricemia karena penggunaan chemoterapi : Dewasa : 600-800mg/hr untuk 2-3 hr. Mulai 1-2 hr sebelum mulai khemoterapi.   Dosis pada Pasien dengan kerusakan ginjal, dosis harus dikurangi tergantung dari creatinine clearance (Kc). Kc : 0 - Dosis pemberian (Dp) : 100mg setiap 3 hari, Kc : 10 - Dp : 100mg setiap 2 hari, Kc : 20 - Dp : 100mg setiap hari, Kc : 40 - Dp : 150mg setiap hari, Kc : 60 - Dp : 200mg setiap hari, Kc : 80 - Dp : 250mg setiap hari, Batu ginjal Kalsium Oksalat : 200-300mg/hari .
Farmakologi
Penghambat kerja enzim xantin oksidase yang mengkatalisasi perubahan hipoxantin menjadi xantin & perubahan xantin menjadi asam urat yang pada akhirnya menurunkan konsentrasi asam urat dalam serum & urin.
Stabilitas Penyimpanan
Disimpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu 15-30 derajat Celsius Injeksi : setelah direkonstitusi & dilarutkan dalam Normal salin atau dextrose 5%, harus disimpan pada suhu 20-25°C & larutan harus digunakan paling lambat 10 jam setelah direkonstitusi, tidak boleh disimpan dalam freezer.
Kontraindikasi
Alergi terhadap allopurinol.
Efek Samping
Efek terhadap kulit & efek lokal : Gatal, kemerahan, eksim, bentol, demam, selulit, bengkak, berkeringat. Alergi : demam, menggigil, leukopenia, eosinopili, kemerahan, gatal, mual & muntah, Stevens-Johnson syndrome, oligouria, CHF, tuli permanen. Efek terhadap hati : Meningkatkan SGOT & SGPT, nekrosis, kerusakan hati, hepatitis, hiperbilirubinemia, sakit kuning. Efek terhadap Saluran cerna : Mual, muntah, diare, sakit abdomen, sembelit, kembung, gastritis, dispepsi, pendarahan lambung & pankreas, bengkak kantung saliva, lidah bengkak. Efek terhadap Sistem syaraf : nyeri pada ujung syaraf, sakit kepala, epilepsi, agitasi, perubahan mental, koma, paralisi, pusing, limbung, depresi, bingung,amnesia, sulit tidur. Efek lain : Demam, myopathy, epistaxis, kerusakan ginjal, penurunan fungsi ginjal, meningkatkan kreatini, hematouria, oligouria, UTI, asidosis, asidosis metabolit, hiperfosfatemia, hipomagnesemia, hiponatremia, hipernatremia, hipokalemia, hiperkalemia, hiperkalsemia, abnormalitis elektrolit. abnormalitis elektrolit. Tumor lisi sindrom sepsis, infeksi lain, Kerusakan jantung, gangguan pernafasan.
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Obat antineoplastik : Dosis 300-600mg dapat meningkatkan toksisitas azathioprin dan mercaptopurin. Dosis obat antineoplastik harus diturunkan 25-33%. Obat yang meningkatkan konsentrasi asam urat seperti diuretik, pirazinamid, diazoxide, alkohol & mecamylamine, dosis allopurinol harus dinaikkan. Antikoagulan : Allopurinol menghambat metabolisme decumarol. Ampisilin & amoxisilin : Potensiasi efek alergi aminopenisilin. Diuretik & zat urikosurik : Zat urikosurik meningkatkan efek allopurinol (aditif). Diuretik seperti tiazid : Meningkatkan konsentrasi serum alopurinol sehingga dapat meningkatkan toksisitas allopurinol.Chlorpropamide : Meningkatkan reaksi hepatorenal, monitor hipoglikemi. Obat lain : Cotrimoxazole : Trombositopenia Cyclosporin : Meningkatkan konsentrasi cyclosporin dalam darah (penyesuaian dosis).
- Terhadap Kehamilan    : Belum ada studi yang adekuat.
- Terhadap Ibi Menyusui : Didistribusi ke ASI, hati-hati untuk ibu menyusui
- Terhadap Anak-anak    : Digunakan hanya pada anak-anak dengan hiperurisemia akibat penyakit neoplastik sekunder, sedang menjalani kemoterapi, kelainan genetik terhadap metabolisme purin.
Bentuk Sediaan
Tablet, Kapsul, Kaplet, Tablet Salut Film 100mg, 300mg.v

A.ALLOPURINOL 100 mg
Komposisi :

Tiap tablet mengandung Alopurino 100 mg.


Cara Kerja Obat :


Alopurinol adalah obat penyakit pirai (gout) yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Alopurinol bekerja dengan menghambat xantin oksidase yaitu enzim yang dapat mengubah hipoxantin menjadi xantin, selanjutnya mengubah xantin menjadi asam urat. Dalam tubuh Alopurinol mengalami metabolisme menjadi oksipurinol (alozantin) yang juga bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase. Mekanisme kerja senyawa ini berdasarkan katabolisme purin dan mengurangi produksi asam urat, tanpa mengganggu biosintesa purin.


Indikasi :

Gout dan hiperurisemia.


Posologi :
*
Dewasa : Dosis awal 100 mg sehari dan ditingkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai dicapai dosis optimal. Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg sehari.Pasien dengan gangguan ginjal 100 - 200 mg sehari.
*
Anak 6- 10 tahun : Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari.
*
Anak dibawah 6 tahun :Dosis maksimal 150 mg sehari.

Dosis tergantung individu, sebaiknya diminum sesudah makan. Pemeriksaan kadar asam urat serum dan fungsi ginjal membantu penetapan dosis efektif minimum, untuk memelihara kadar asam urat serum < 7 mg/dl pada pria dan < 6 mg/dl pada wanita.


Peringatan dan Perhatian :


Hati-hati pemberian pada penderita yang hipersensitif dan wanita hamil.
Hindari penggunaan pada penderita dengan gagal ginjal atau penderita dengan hiperurisemia asimptomatik.
Hentikan pengobatan dengan Alopurinol bila timbul kemerahan kulit atau demam.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak.
Selama pengobatan dianjurkan melakukan pemeriksaan mata secara   berkala, hentikan   penggunaan   bila  terjadi   gejala kerusakan lensa mata.
Penggunaan pada wanita hamil, hanya bila ada pertimbangan manfaat dibandingkan resikonya.
Alopurinol dapat meningkatkan frekuensi serangan artritis gout akut  sehingga  sebaiknya  obat  anti inflamasi  atau   kolkisin diberikan bersama pada awal terapi. Hati-hati bila diberikan bersama dengan vidarabin.


Efek Samping :

Reaksi hipersensitivitas :ruam makulopapular didahului pruritus, urtikaria, eksfoliatif dan lesi purpura, dermatitis, nefritis, faskulitis dan sindrome poliartritis. Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa logam.


Kontra indikasi :


Alergi terhadap Alopurinol
Penderita dengan penyakit hati dan "bone marrow suppression.


Interaksi Obat :

Pemberian Alopurinol bersama dengan azatioprin, merkaptopurin atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat tersebut.
Jangan diberikan bersama-sama dengan garam besi dan obat diuretik golongan tiazida.
Dengan warfarin dapat menghambat metabolisme obat di hati.


Cara Penyimpanan :


Simpan di tempat sejuk dan kering.




CODE:
KOMPOSISI:
Allopurinol 100 mg
Tiap tabel mengandung Allopurinol...........................................100 mg
Allopurinol 300 mg
Tiap tablet mengandung Allopurinol.........................................300 mg


INDIKASI:
- Hiperuresimia primer : gout
- Hiperuresimia Sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain padika keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.


DOSIS:
Dewasa: - Dosis 100 - 300 mg perhari.
 - Dosis pemeliharaan 200 - 600 mg perhari
 - Dosis tunggal maksimum 300 mg.
 - Kondisi ringan 2 - 10 mg/kg BB perhari atau 100 - 200 mg perhari.
 - Kondisi sedang 300 - 600 mg sehari.
 - Kondisi berat 700 - 900 mg sehari.
Anak : 10 - 20 mg sehari atau 100 - 400 mg sehari.


KONTRA INDIKASI:
- Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol.
- Keadaan serangan akut gout.


PERINGATAN DAN PERHATIAN:
- Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan silisilat dan urikosurik.
- Hentikan kemerahan jika terjadi gejala kemerahan pada kulit atau alergi.
- hentikan penggunaan pada pasien yang mederita kelainan fungsi ginjal atau hiperurisemia asimptomatik.
- Pada penderita kelainan fungsi hati dianjurkan melakukan tes fungsi hati berkala selama tahap awal perawatan.
- Keuntungan dan kerugian harus dipertimbangkan terhadap ibu hamil dan menyusui terhadap bayi dan janin.
- Meningkatkan pemberian cairan selama penggunaan allopurinol untuk menghhindari terjadinya batu ginjal.


EFEK SAMPING:
- Gejala hipersensitifitas
- Reaksi kulit
- gangguan grastointestinal, mual diare,
- Sakit kepada, vertigon, mengantuk, gangguan mata dan rasa.
- Gangguan darah.



INTERAKSI OBAT:
- Dapat meningkatkan toksisitas siklofosfamid dan sitotoksik lain.
- menghambat metabolisme obat dihati(cobtoh: warfarin),
- meningkatkan efek dari azatrioprin dan merkaptopurin,
- memperpanjang waktu paruh klorpropamid,
- Efek allopurinol dapat diturunkan oleh golongan salisilat dan urikosurik.


OVER DOSIS:
Gejala dan tanda keracunan: pusing, mual dan muntah.
Dianjurkan minum yang banyak sehingga memudahkan deuresisnya. Jika dianggap perlu dapat dilakukan dialisa.


PENYIMPANAN
simpan dalam wadahh tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada suhu 15' C - 30'C.


KEMASAN:
Allopurinol 100 mg tablet : Dus isi 10 strip x 10 tablet REG. No.: GKL0708514410A1
Allopurinol 300 mg tablet : Dus isi 10 strip x
Peringatan
Pasien anak, wanita hamil & menyusui, penggunaan allopurinol hanya jika betul-betul diperlukan. Untuk Pasien lansia, perhatikan penyesuaian dosis akibat penurunan fugsi hati, ginjal & jantung. Pasien dengan asimtomatik hiperurisemia dengan kadar asam urat < 9mg/dL.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Minum allopurinol dengan air yang cukup  (kecuali Pasien CHF/peny. lain yang tidak boleh minum banyak). Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi.
Mekanisme Aksi
Menurunkan konsentrasi asam urat dalam serum & urine.




1 comment: