DEFENISI
HIV
( Human immunodeficiency virus ) adalah nama golongan retrovirus penyebab AIDS.
HIV menggantikan nama virus terdahulu yaitu LAV ( Lymphadenopathy Associated
Virus ) yang di temukan oleh L. Montagnier dari perancis dan HTLV-III (Human T
– Lymphotropic Virus type III) di temukan oleh R. Gallo, dari Amerika Serikat.
Masih ada jenis virus lainnya yang dapat menyababkan rusaknya system kekebalan
manusia. Semua jenis virus tersebut termasuk HIV.
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) di maksudkan baik berupa kumpilan gejala
penyakit (syndrome) spesifik yang disebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh
maupun spectrum keseluruhan masalah kesakitan yang berkaitan dengan infeksi
HIV.
HIV
infected persons (para pengidap infeksi HIV) adalah semua orang yang terinfeksi
oleh HIV tanpa gejala klinik, yang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan antibody
terhadap HIV, biasanya dengan tes ELISA (Enzym-linked immuno sorbent assay) dan
konfirmasi dengan immunoblot (Western blot) atau isolasi antigen/virusnya sendiri.
PENATALAKSANAAN / PENGOBTAN
Untuk
merawat penderita AIDS diperlikan satu tim, yang yang terdiri dari : (Penny R,
1987)
1.
Dokter umum
2.
Dokter spesialis/ ahli
imunologi klinis, ahli endoskopi, ahli mikrobiologi, ahli penyakit kelamin dan
penyakit jiwa.
3.
Profesi kesehatan
lainnya ( counselor, perawat, psikolog dll)
Yang penting
diperhatikan adalah :
1.
Konfirmasi adanya
antibody HIV, mempelajari status immunologis penderita, data-data infeksi
oportunisik yang terjadi, dan dat-data keganasan yang ada (neoplasma)
2.
Status neuropsikiatris
penderita
3.
Melaksankan
counseliling
4.
Melaksanakan
penyuluhan kesehatan
INDIKASI RAWAT
Penderita kelompok I dan II umumnya tidak
memerlukan rawat tinggal dirumah sakit. Perawatan di rumah sakit hanya diberikan
pada kelompok dengan infeksi oportunistik berat. Penderita ini biasanya dalam
keadaan status imunologis yang buruk pula, sehingga sangat rentan terhadap
infeksi. Kelompok ini memerlukan isolasi untuk menjaga kemungkinan timbulnya
infeksi sekunder.
DASAR – DASAR
PENGOBATAN
1.
Terhadap etiologi
Meningkatnya
pengetahuan tentang etiologi AIDS, dan segala segi yang menyangkut HIV dalam
kaitannya dengan pengobatab rupa-rupanya tidak menunjukkan hal yang
menggembirakan(Voldberding P.A. 1988). Beberapa obat telah dicoba antara lain
(Yarchoan R, 1987, Fischl M.A. et al, 1987, De Wolf F, et al 1988).
a.
Zidovudine
(Azidothymidine), yang mempunyai efek mempengaruhi proses replikasi virus.
Dosis : 1.0 – 1.5 gr/hari, dalam dosis terbagi, akan memberikan hasil ;
·
Menurunkan atau
mengurangi infeksi oprtunistik
·
Menurunkan titer semua
anti HIV p24
·
Meningkatkan jumlah
CD4
·
Memperbaiki reaksi
hipersensititas lambat
·
Memperpanjang masa
hidup (survival rate)
Yarchoan R dkk (1987).
Mencoba pada 19 penderita AIDS, dengan cara :
·
2 minggu pemberian
I.V, disusul oral (dosis 2xIV)
·
Dosis dipertahankan
dengan memberikan 5 mg (IV) atau 10 mg oral, setiap 4 minggu.
Efek samping (Richman
D.D, et al 1987)
·
Supresi sumsum tulang
·
Nausea
·
Mialgia
·
Insomnia
·
Sakit kepala
De Wolf F. et al
(1988), memberikan Zydovudine dosis kecil pada HIV antigenemia lama dengan
hasil baik
b.
Suramin, HPA 23,
Ribavirin, terbukti menghambat replikasi virus.
c.
Foscarnet, masih dalam
tahap penelitian
2.
Terhadap infeksi
sekunder
Pada umumnya penderita
AIDS menderita infeksi berat, multiple dan berulang. Respon pengobatan sering
kali buruk, karena adanya strain yang resisten. Pada awalnya menunjukkan respon
yang baik, tapi kemudian tidask diperlukan sehingga pemilihan kembali
antibiotika/kemoterapeutika lainnya yang sensitive.
Jenis – jenis mikroba
yang meninbulkan infeksi sekunder adalah : protozoa, jamur, virus dan bacteria.
Infeksi protozoa
Yang terpenting adalah
: pneumocystis carinii, toxoplasma dan cryptosporidium.
Eumocystis carinii,
penyebab pneumonia (pneumocystis carinii pneumonia/PCP)
Pengobatan :
·
Pentamidine (IV),
diberikan selama 14hari. Efek sampiing berupa nausea, diare, hipotensi,
hipogelikemia dan ggangguan fungsi
ginjal.
·
Co trimoxzole
(IV/oral). Biasanya untuk kasus yang lebih ringan. Efek sampiing adalah skinrash,
nausea, vomiting dan sitopenia.
No comments:
Post a Comment