Monday, July 23, 2012

Entomologi


BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
.Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang  mempelajari serangga. Istilah ini berasal dari bahasa Latin entomon yang artinya serangga dan logos berarti ilmu pengetahuan.Entomologi Kedokteran ialah ilmu yang mempelajari tentang vektor , kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh artropoda. Delapan puluh lima persen atau kira-kira 600.000 dari spesies hewan adalah artropoda.
Sebagai bagian dari komunitas ekosistem bumi, serangga telah menjadi penentu keberadaan dan perkembangan ekosistem di muka bumi. Interaksi antara serangga dengan manusia sudah berlansung sejak manusia ada dan hidup di dunia. Serangga mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Jutaan ton produk pertanian hilang karena kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Begitu juga kerugian yang besar akibat gangguan kesehatan hewan dan manusia yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan dan disebarkan oleh serangga..

B.     Rumusan masalah
1.      Jelaskan pengertian entomologi dan pembagiannya?
2.      Bagaimana daur hidup, morfologi dan prilaku nyamuk?
3.      Apa saja vector penyakit protozoa?
4.      Apa saja vector penyakit cacing?
5.      Apa saja Vektor Penyakit Virus, Riketsia Spiroketa dan Bakteri ?
6.      Apa saja vector mekanik itu?
7.      Bagaimana pengandalian vector itu?
8.      Apa saja hospes perantara entomologi?

C.     Tujuan
ü  Memberi informasi tentang bahaya-bahaya penyakit yang disebabkan entomologa
ü  Memberi informasi tentang pengendalian vektor penyakit yang disebabkan oleh parasit artrophoda
ü  Memberi informasi tentang macam-macam penyakit yang disebabkan parasit artrophoda
ü  Memberi pengetahuan bermacam-macam jenis nyamuk

BAB II
PEMBAHASAN

Ø  MORFOLOGI UMUM
Artropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas, yaitu badan beruas-ruas, umbai-umbai beruas-ruas pula, eksoskelet dan bentuk badan simetris bilateral. Sebelah luar badan serangga dilapisi oleh kitin yang pada bagian tertentu mengeras dan membentuk eksoskelet ini berfungsi sebagai penguat tubuh, pelindung alat dala , tempat melekat otot , pengatur penguapan air dan penerus rangsang berasal dari luar badan.
Ø  DAUR HIDUP
Pertumbuhan serangga dipengaruhi oleh hormon ecdyson. Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorphosis.
     Menurut ukuran besarnya peran dalam ilmu kedokteran, artropoda di bagi dalam  golongan:
1.      Yang menularkan pemyakit (vector dan hospes perantara)
2.      Yang menyebabkan penyakit(parasit)
3.      Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan
4.      Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan
5.      Yang menimbulkan entomofobia
Serangga menularkan penyakit melalui penularan mekanik dan penularan biologic. Penularan secara mekanik berlangsung dari penderita ke orang lain dengn perantaraan bagia luar tubuh serangga. Penularan secara biologic dilakukan setelah parasit / agens yang dihisap serangga vector mengalami proses biologic dalam tubuh vector. Serangga dapat bertindak sebagai parasit dan dapat dibagi berdasarkan habitat pada manusia. Endoparasit hidup atau mengembara di dalam jaringan tubuh. Ektoparasit hidup pada permukaan tubuh hospes. Beberapa serangga yang mengandung toksin, dapat memasukkan toksinnya kedalam badan manusia dengan cara kontak langsung (ulat), gigitan(kelabang,laba-laba), sengatan(kalajengking), atau tusukan (triatoma). Serangga dapat pula menimbulkan rasa ngeri, rasa takut karena  bentuk serangga yang dilihatnya dan gangguan pikiran akibat mengkhayalkan penyakit yang mungkin timbul. Bila gangguan ini berlangsung lama disebut Entomofobia.
Ø  TAKSONOMI DAN SISTEMATIKA
Pembagian filum Artropoda didasarkan pada pentingnya peran artropoda dalam ilmu kedokteran dan terbagi secara berurutan menjadi kelas Insecta, kelas Arachnida, kelas Crutacea, kelas Chilopoda dan kelas Diplopoda. Kelas dibagi dalam ordo, family, genus dan spesies.

A.     Morfologi, daur hidup dan perilaku nyamuk
Nyamuk termasuk kelas insect, ordo dipteral dan family culicidae. Family culicidae di bagi lagi menjadi 3 tribus, yaitu tribus anophelini (anhopeles), tribus culicini (Culex, Aedes,Mansonia) dan tribus toxorhynchitini (toxorhynchites). Jumlah spesies yang telah diketahui kira-kira 2400 spesies. Tempat hidup di ketinggian 4200 meter diatas permukaan laut  sampai 115 meter di bawah permukaan laut.

v  Morfologi
Nyamuk berukuran kecil 4-13 mm dan rapuh. Kepalanya mempunyai proboscis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala. Di kiri dan kanan proboscis terdapat palpus yang terdiri dari 5 ruas dan sepasang antenna yang terdiri atas 15 ruas. Nyamuk mempunyai 3 pasang kaki (hexapoda) yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia, dan 5 ruas tarsus.

v  Daur hidup
Nyamuk mengalami metamorphosis sempurna. Yaitu telur-larva –pupa-dewasa. Stadium telur, larva, dan pupa hidup di dalam air sedangkan stadium dewasa hidup berterbangan. Nyamuk dewasa betina biasanya menghisap darah manusia dan binatang. Telur yang baru berwarna putih, dan setekah 1-2 jam berubah menjadi hitam. Setelah 2-4 hari telur menetas menjadi larva yang selalu hidup di dalam air. Larva terdiri atas 4 substadium (instar) dan mengambil makanan dari tempat perindukannya. Pertumbuhan larva stadium 1-4 berlangsung 6-8 hari pada culex dan aedes, sedangkan mansonia kira-kira 3 minggu. Kemudian tumbuh menjadi pupa yang tidak dimakan, tetapi masih memerlukan oksigen yang di ambilnya melalui tabung pernafasan. Untuk menjadi dewasa diperlukan waktu 1-3 hari sampai beberapa minggu. Pupa jantan menetas terlebih dahulu , namun nyamuk jantan tidak pergi jauh dari tempat perindukannya, menunggu nyamuk betina berkopulasi. Nyamuk betina kemudian mengisap darah  yang diperlukannya untuk pembentukan telur. Tetapi ada beberpa spesies yang tidak memerlukan darah untuk pembentukan telurnya(autogen).

v  Perilaku nyamuk
        Pada umumnya nyamuk betina hidup lebih lama daripada nyamuk jantan. Biasanya umur nyamuk kira-kira 2 minggu, tetapi ada nyamuk yang dapat hidup sampai 2-3 bulan. Hospes yang disukai nyamuk juga berbeda-beda, ada yang mempunyai kebiasaan hanya mengisap darah manusia (antropofilik), ada pula yang lebih suka menghisap darah binatang (zoofilik), dan ada nyamuk  yang lebih suka menghisap darah binatang di bandingkan dengan darah manusia (antropozoofilik). Aktivitas nyamuk juga berbeda-beda , ada yang menghisap darah pada waktu malam hari (night-biters), ada pula yang mengisap darah pada waktu siang hari(day-biters). Ada yang menggigit di dalam rumah (endofagik) dan di luar rumah (eksofagik).Nyamuk betina mempunyai jarak terbang lebih jauh daripada nyamuk jantan.

1.      VEKTOR PENYAKIT  PROTOZOA
A.     Vektor Malaria
Nyamuk Anophelini berperan sebagai vector penyakit malaria dengan genus Anopheles.
Morfologi nyamuk Anophelini berbeda jika di bandingkan dengan morfologi Culicini terutama mengenai bagian-bagian badannya. Pada stadium dewasa pulpus nyamuk jantan dan nyamuk betina mempunyai panjang hampir sama denagn panjang probosisnya. Perbedaannya adalah pada nyamuk jantan ruas palpus pada jarigan apikal berbentuk gada, sedangkan ruas nyamuk betina mengecil.

v  DAUR HIDUP
Telur yang diletakkan oleh nyamuk betina, menetas menjadi larva yang kemudian melakukan pengelupasan kulit sebanyak 4 kali, lalu tumbuh menjadi pupa  dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa jantan atau betina.
Tempat perindukan nyamuk ANOPHELINI bermacam- macam tergantung kepada spesies dan dapat di bagi menurut 3 kawasan (zone) yaitu kawasan pantai, pedalaman, kaki gunung, dan gunung.


·         PRILAKU  ANOPHELINI
Aktivitas nyamuk ANOPHELINI sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara dan suhu. Umumnya ANOPHELINI aktif mengisap darah hospes pada malam hari atau sejak senja sampai dini hari. Jarak terbang ANOPHELINI biasanya 0,5-3 km, dapat dipengaruhi oleh transpirtasi (kendaraan,kerata api, kapal laut dan kapal terbang) dan kencangnya angin.
Umur nyamuk dewasa anophelini di alam bebas belum banyak diketahui, tetapi di laboratorium dapat mencapai 3-5 minggu.

·         EPIDEMIOLOGI
Penentuan vector malaria didasarkan atas penemuan sporoozoit malaria di kelenjar liur nyamuk ANOPHELINI yang hidup di alam bebas. Berbagai factor yang perlu diketahui dalam rangka menentukan vector disuatu daerah endemic malaria adalah:
1.      Kebiasaan nyamuk  ANOPHELINI menghisap darah manusia
2.      Lama hidup nyamuk betina dewasa lebih dari 10 hari
3.      Nyamuk  ANOPHELINI dengan kepadatan yang tinggi dan mendominasi spesies lain yang  ditemukan
4.      Hasil infeksi percobaan dilaboratorium yang menunjukan kemampuan untuk mengembangkan plasmodium menjadi stadium sporozoit.
Pemberantasan malaria dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya:
a.       Mengobati penderita malaria
b.      Mengusahakan agar tidak terjadi kontak antara nyamuk  ANOPHELINI dan manusia yaitu dengan memasang kawat kasa di bagian- bagian terbuka di ruman
c.       Men
d.      gadakabn penyuluhan tentang sanitasi lingkungan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat




B.     Vektor TripanosomiasisAfrika
Vector  Tripanosomiasis  (penyakit tidur afrika=African sleeping sicknes)adalah lalat tse tse (glosina ) yang termasuk kedalam ordo DIPTERA dari kelas INSECTAN. Lalat ini berukuran 6-13 mm,mengalami metamorphosis sempurna, bersipat vivivar, mempunyai tipe mulut tusuk isap. Baik jantan maupun betina,keduanya menghisap darah dengan aktivitas menggigit terutama pada pagi hari.

C.     Vektor Tripanosomiasis Amerika
Triatoma rubrofasciata dan rheodnius prolixus merupakan biologis tripanosoma cruzi yang menyebabkan  tripanosomiasis amerika (penyakit chagas) termasuk dalam ordo hemithera dari kelas insekta.penularan penyakit dapat terjadi melalui anterior inokulatif atau posterior kontaminatif.(melalui feses yang terkontaminasi dengan bentuk infektif T.cruzi).insekta ini mempunyai bentuk badan pipi dorsoventral,mempunyai sayap, proboscis di lipat di bagian bawa kepala dan mengalami metamorphosis tidak sempurna.selain berperan sebagai vector penyakit , tusukan Triatoma menimbulkan luka yang nyeri dan mengeluarkan darah, pada tempat tusukan akan timbul benjolan merah dank eras dengan diameter kurang lebih 2 cm, benjolan ini baru akan hilang sekitar 1 minggu atau lebih.

D.     Vektor Leismaniasis
Phlebotomus longipalpis(lalat pasir=sand fly)termasuk ordo DIPTERA dari kelas,insekta.lalat ini berukuran kecil  berukuran 1,5 -4mm,berwarna kuning atau kelabu dan seluruh badanberbulu serta mengalami metamorphosis sempurna denagan tipe mulut tusuk isap ,baik lalat jantan maupun lalat betina keduanya menghisap darah peranan lalat ini adalah sebagai vector  biologik  Leismania  donovani, Leismania tropika,dan leishmania berasiliense sebagai penyebab penyakit leis maniasis,vector phlebotomus fever dan vector bartonelosis.
E.      Vector Filariasis Limfatik (Nyamuk)
                        Nyamuk ANOPHELINI dan NON-ANOPHELINI dapat berperan sebagai vector vilariasis limpatik pada manusia dan binatang. Di Indonesia ditemukan 3 jenis parasit nematode penyebab filariasis limpatik pada manusia, yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi, dan brugia timori. Vektor utama filariasis di daerah perkotaan adalah Culex quinguefasciatus, sedangkan di pedesaan filaris bancfofti dapat ditularka oleh berbagai pasies.
·         Morfologi NON-ANOPHELINI/CULICINI
Nyamuk non anophelini dapat dikenal dari marfaloginya dengan memperhatikan bagian-bagian badannya.stadium telur nonanopheli yang diletakan satupersatu atau perkelompok membentuk rakit(raft),mempunyai bermacam brntuk.ada yang berbentuk lonjong dengan kedua ujujng sedikit lancip dan berdinding yang menggambarkan anyaman kain kasa (Aedes)
,ada jyga yang memyerupai peluru senapan (Culex)dan ada pula yang mirip duri atatu sasaran untuk pelemparan bola bowling (mansonioa ).
·         DAUR HIDUP
Nyamuk non aniphelni  mengalami metamorphosis sempurna ,tetapi waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan telur sampai dewasa lebih pendek (1-2 minggu). Non anophelini dapat bertelur  ditempat perindukan air jerni maupun air keruh.
·         PRILAKU NONANOPHELINI
Nyamuk non anophelini ada yang mempunyai kebiasaan menghisap darah hospes pada malam hari saja (culex),ada yang penghisaoan darahnya dilakukan pada siang hari dan malam hari(mansonia) dan ada juga yang hanya pada siang hari (aedes).jarak terbang culicini biasanya pendek mencapai jarak rata-rata beberapa puluh meter saja,walaupun ada yang jarakl terbangnya jauh kira-kira 30 km.umur nyamuk dewasa baik di alam maupun di laboraturium  biasanya kira-kira 2 minggu

F.     Vektor Filariasis Non Limfatik (Lalat)
      Adalah lalat yg termasuk dalam ordo dipteral dari kelas insecta.lalat yang berperan dalam menularkan filariasis adalah genus simulium dan chrysops.
Simulium damnosum (black fly) mempunyai badan berukuran 2-3 mm. yang mengisap darah  adalah lalat betina yang aktif pada pagi dan sore hari. Chrysops(deer fly) badannya sebesar lalat rumah ,lalat jantan mengisap sari tumbuhan ,lalat betina mengisap darah. Dan menyerang pada pagi dan sore hari.

VEKTOR PENYAKIT VIRUS, RIKETSIA, SPIROKETA DAN BAKTERI
A.     VEKTOR PENYAKIT VIRUS
1.      Penyakit Demam Berdarah Dengue (DHF)
Demam berdarah dengue adalah penyakit virus yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penderita meninggal dalam waktu yang sangat pendek.
Gejala klinis DHF berupa demam tinggi yang berlangsung terus menerus selama 2-7 hari danmanifestasi perdarahan yang biasanya di dahului dengan terlihanya bintik-bintik merah (ptcia). Vector utama DHF potensialnya adalah aedes albopictus.
·         Marfologi dan daur hidup
Aedes aegypti dewasa berukuran lebih kecil jika di bandingkan dengan ukuran nyamuk rumah, mempunyai warna dasar yang hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian-bagian badannya, terutama pada kakinya dan di kenal dari bentuk morfologinya yang khas sebagai nyamuk yang mempunyai gambaran lira yang putih pada punggungnya.
Spesies ini seperti nyamuk anophelini yang mengalami metamorphosis sempurna. Tenpat perindukkan pertama ae.agypti adalah tempat-tampat berisi air bersih yang berdekatan dengan rumah penduduk.
·         Prilaku nyamuk dewasa betina
Nyamuk dewasa betina menghisap darah manusia pada siang hari yang di lakukan  baik di dalam rumah ataupun di luar rumah. Pengisapan darah di lakukan dari pagi sampai petang. Tempat istirahatnya berupa semak-semak atau taman.Mampu terbang sejauh 2 km, walaupun umumnya jarak terbangnya adalah pendek yaitu kurang lebih 40 m.

2.      Penyakit Javanese B.encephalitis
Penyakit ini di temukan di asia tenggara yaitu pilifina,kamboja,muangthai,malaysia dan singapura
Gejala klinis penyakit ini berupa demam,sakit kepala,mual,muntah,lemas,malaise dan mental disorientation.
3.      Penyakit cikungunyah
Gejala klinis penyakit ini ditandai dengan demam dan sakit kepala seperti influenza.
4.      Penyakit demam kuning
Gejala klinis penyakit ini berupa kepala pusing ,rasa sakit pada bagian punggung , demam dan berulang kali muntah.
5.      Colorado tick fever
Infeksi terjadi karena gigitan sengkenit.
6.      Far-eastern spring summer enchepalitis
Penyakit ini ditemukan didaerah hutan di Rusia, Siberia , Korea ,Cina, Malaysia dan India
7.      Phlebotomus fever (papatasi fever)
Penyakit ini disebabkaan oleh virus yang ditemukan didaerah tropic dan subtropik dengan musim panas yang lama dan kering.

B.     VEKTOR PENYAKIT RIKETSIA
1.      Penyakit demam semak
2.      Rocky mountain spotted fever
3.      Boutonneuse fever
4.      Queensland tick typhus
5.      Siberian tick typhus
6.      Q  fever
7.      Epidemic typhus
8.      Trench fever

C.     VEKTOR PENYAKIT SEPIROKETA
1.      Relapsing fever
2.      Louse borne relapsing  fever

D.     VEKTOR PENYAKIT BAKTERI
1.      Vector penyakit sampar
2.      Tularemia
3.      Bartonelosis (oroya fever, carrion’s disease)

VEKTOR MEKANIK
A.   MUSCA
Musca (lalat) termasuk dalam ordo DIPTERA dari kelas insect. Musca domestica atau alat rumah dapat berperan sebagai vector mekanik amebiasis,disentribaksilaris dan penyakit cacing usus di Indonesia. Lalat ini mudah berkembangbiak ,tempat perindukannya terdapat di timbunan sampah sekitar rumah, tinja manusia dan binatang.
B.    PERIPLANETA
Periplaneta (LIPAS) termasuk ordo diktioptera dari kelas insekta.
Periplaneta (lipas) banyak ditemukan di rumah-rumah dapat menjadi vektor mekanik amebieasis,lambliasis,askariasis dan isosporiasis di kolombia dan di Indonesia.
C.   PENGANDALIAN VEKTOR
                         Pengendalian vektor bertujuan ;
            -mengurangi atau menekan populasi sector serendah rendahnya sehingga tidak berart tidak berarti sebagai penular penyakit.
                        -menghidarkan terjadintya kontak antara vektor dan manusia.
§  pengendalian secara alami
             berbagai cotoh yang berhubungan  dengan factor ekologi yang sangat penting artinya bagi perkembangan serangga adalah:
1.      Adanya gunung,lautan danau dan sungai yang luas yang merupakan rintangan bsgi penyebaran serangga
2.      Ketidak mampuan mempertahankan hidup beberapa spsies serangga di daerah yang letaknya di ketertinggian tertentu dari permukaan laut
3.      Perubahan musim yang dapat menimbulkangangguan pada beberapa spesies  serangga
4.      Adanya burung,katak,cicak,binatang lain yang merupakan pemangsa serangga
5.      Penyakit serangga

§  pengendalian secara buatan
a.       Pengendalian lingkungan
Pengendalian di lakukan dengan cara mengelola lingkungan ,yaitu klasipikasi atau memanipulasi lingkunga,sehingga terbentuk lingkungan yang tidak cocok yang daapat mencega dan membatasi perkembangan vektor
b.      Pengendalian kimiawi
Pengendalian ini menggunakan bahan kimia yang berkasiat membunu serangga (insectisida)atau hanya untuk menghalau serangga.
c.       Pengendalian mekanik
Cara pengedalian inidilakukan dengan menggunakan ajlat yang langsung dapat membunu,menangkap,atau menghalau,mengusir,mengeluarkan serangga dari  jaringan tubuh
d.      Pengendalian fisik
Pada pengendalian ini di gunakan alat fisika untuk pemanasan ,pembekuan dan penggunaan alat listrik untuk pengadaan angin,penyinaran cvahaya yang dapat membunuh atau mengganggu kehidupan serangga.
e.       Pengendalian biologic
f.       Pengendalian genetika
g.       Pengendalian legislatif

HOSPES PRANTARA
                        1. Cyclops
                        2.Diaptomus
                        3.Potamon dan Kambarus
                        4.Ctenocephalides
                        5.Tenebrio
                        6.Xenopsyyla Cheopis dan Neopsilla Fasciatus
                        7.Fontaria
Jenis-jenis nyamuk
Inilah beberapa jenis nyamuk yang bisa ditemukan di sekitar rumah.
1.       Nyamuk Anopheles
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4XMbh_adgHNlyN59uu9ruBDhhaYsGX-wlAPy8olVt8UBdEJhyRTVRQuXSYVFf16o2nGqOvflTzfGypxzzAVZouLef7A-WyPRi-CIyasKStlZw-_hIafERPY23f0cKfoHzb4TuotdgVdw/s400/anopeles.jpg
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. “Nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air.”
  1. Nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari.
  2. Banyak jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada Anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu. Nyamuk ini berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara ganggang tersebut.
  3. Ada lagi Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta. Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi Anopheles aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis Anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini.
  4. Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk Anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
2.      Nyamuk Aedes aegypti
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUPzNdcmC6Ek2Qxv_c_YVUt3_dSnP5vSVs5LutV1ThurkRpMbDhqPrZ0N8rphNMNIFSEnXpYp128V_L3qqh5vU666vd6eT6sXOPppSX8E5uZBjO2syZjWSXPG_NpHXmc22uRORyRlQL6A/s400/gdgdfgdf.jpg
Nyamuk inilah yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Pada tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar, di sisi kanan-kiri punggungnya tampak gambar dua buah arit berwarna putih. Paling sering hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air. Telur atau jentik nyamuknya bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Nyamuk ini menggigit di pagi dan sore hari, antara pukul 08.00 – 12.00 dan 15.00 – 17.00. Bila nyamuk ini sudah menggigit orang atau binatang, pada hari ketiga nyamuk tersebut akan bertelur, dan dua hari kemudian menetas. Setelah 8 hari, jentik tersebut sudah jadi nyamuk. Selama itu, 2 hari sekali nyamuk bertelur, sehingga si betina akan mencari darah lagi. Jadi, kalau nyamuk itu menggigit seorang penderita demam berdarah, maka kurang lebih dalam 10 hari nyamuk tersebut sudah infektif atau mengandung virus demam berdarah. Bila menggigit orang, virusnya akan masuk ke tubuh orang yang digigit. Virus demam berdarah akan ada selama nyamuk itu hidup. Karena setiap 2 hari sekali dia menggigit, maka virusnya bisa masuk ke orang lain lagi. Demikian terus penyebarannya.

Menurut Soeroto, paling jauh nyamuk ini terbang dalam radius kurang lebih 50-100 meter ke kanan-kiri sekitar rumah. Jadi telur nyamuk demam berdarah bisa berada sekitar itu. “Oleh karena itu, bila sudah ada kasus demam berdarah di sekitar rumah kita, segeralah dilakukan pengasapan. Maksudnya, untuk membunuh nyamuk yang mengandung virus/nyamuk yang infektif, supaya tak ada penularan demam berdarah.”

3.      Nyamuk Aedes albopictus
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGFhlxnSoI7QROo9u6Igl5kZLIxYgNyTUX6Ff_ouGQv0mHqFyRiorpX7OL_ePpnbY_V9EHJwL_nS-EKgMMx8aItTNP8nlwnF75nTgY07eAEXqBl_5HhvhsGMbNo0Mq2LyqIi9ZlhQFBIM/s400/aedes-albopictus-1.jpg
Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median punggungnya ada garis putih.
Waktu menggigitnya pun sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah karena di situ terdapat banyak tempat yang terisi air.

4.      Nyamuk Culex fatiqans
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxG9yq9NrFo9gDVjkHkET2FkZmJXy1n6lVA3dCKC_WC2Ra53DlBg2ukIkoDdj8qsKuBxXboItoKeGd2OLqa4uTPYwLG93qN4YhzKG12E7y_MxL3SKEU_VoEhQvOATht96ErxdkVyrlu0w/s400/culexnil.jpg
Nyamuk rumah ini menggigit di malam hari. Hinggapnya di mana saja, entah itu di pakaian yang tergantung maupun di dinding rumah. Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang hitam, ada juga yang cokelat. Telurnya mengelompok, seperti membentuk rakit. Jentiknya menggantung di air. Ciri nyamuk ini, saat hinggap posisi tubuhnya tidak menukik tapi mendatar.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung material organik atau bahan makanan, seperti di got.
Nyamuk ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini penyebabnya adalah cacing Wuchereria bancrofti yang berada dalam darah seorang penderita. Bila nyamuk mengisap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka cacing dari penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan pada orang lain lewat gigitannya.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Entomologi kedokteran adalah  ilmu yang mempelajari tentang vector, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh artropoda.
Ø  MORFOLOGI UMUM
Artropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas, yaitu badan beruas-ruas, umbai-umbai beruas-ruas pula, eksoskelet dan bentuk badan simetris bilateral.
Ø  DAUR HIDUP
Pertumbuhan serangga dipengaruhi oleh hormon ecdyson. Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorphosis.

Pengendalian vektor bertujuan ;
-mengurangi atau menekan populasi sector serendah rendahnya sehingga tidak berart tidak berarti sebagai penular penyakit.
-menghidarkan terjadintya kontak antara vektor dan manusia.
a. pengendalian secara alami
b. pengendalian lingkungan
c. pengendalian kimiawi
d. pengendalian fisik
e. pengendalian biologic
f. pengendalian genetika
g. pengendalian legislatif