BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
.Entomologi adalah salah
satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari serangga. Istilah ini berasal dari bahasa Latin entomon yang artinya
serangga dan logos berarti ilmu pengetahuan.Entomologi Kedokteran ialah ilmu
yang mempelajari tentang vektor , kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh
artropoda. Delapan puluh lima persen atau kira-kira 600.000 dari spesies hewan
adalah artropoda.
Sebagai bagian dari
komunitas ekosistem bumi, serangga telah menjadi penentu keberadaan dan perkembangan ekosistem di muka bumi. Interaksi
antara serangga dengan manusia sudah berlansung sejak manusia ada dan hidup di
dunia. Serangga mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Jutaan ton
produk pertanian hilang karena kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Begitu juga kerugian yang besar akibat gangguan
kesehatan hewan dan manusia yang disebabkan
oleh penyakit yang ditularkan dan disebarkan oleh serangga..
B. Rumusan masalah
1.
Jelaskan pengertian
entomologi dan pembagiannya?
2.
Bagaimana daur hidup,
morfologi dan prilaku nyamuk?
3.
Apa saja vector penyakit protozoa?
4.
Apa saja vector penyakit cacing?
5.
Apa saja Vektor Penyakit Virus, Riketsia Spiroketa dan Bakteri ?
6.
Apa saja vector mekanik itu?
7.
Bagaimana pengandalian vector itu?
8.
Apa saja hospes perantara entomologi?
C. Tujuan
ü
Memberi informasi tentang bahaya-bahaya penyakit yang disebabkan
entomologa
ü
Memberi informasi tentang pengendalian vektor penyakit yang disebabkan
oleh parasit artrophoda
ü
Memberi informasi tentang macam-macam penyakit yang disebabkan
parasit artrophoda
ü
Memberi pengetahuan bermacam-macam jenis nyamuk
BAB II
PEMBAHASAN
Ø
MORFOLOGI UMUM
Artropoda mempunyai 4
tanda morfologi yang jelas, yaitu badan beruas-ruas, umbai-umbai beruas-ruas
pula, eksoskelet dan bentuk badan simetris bilateral. Sebelah luar badan
serangga dilapisi oleh kitin yang pada bagian tertentu mengeras dan membentuk
eksoskelet ini berfungsi sebagai penguat tubuh, pelindung alat dala , tempat
melekat otot , pengatur penguapan air dan penerus rangsang berasal dari luar
badan.
Ø
DAUR HIDUP
Pertumbuhan serangga
dipengaruhi oleh hormon ecdyson.
Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut
metamorphosis.
Menurut ukuran besarnya peran dalam ilmu
kedokteran, artropoda di bagi dalam
golongan:
1.
Yang menularkan pemyakit (vector dan hospes perantara)
2.
Yang menyebabkan penyakit(parasit)
3.
Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan
4.
Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan
5.
Yang menimbulkan entomofobia
Serangga menularkan penyakit melalui penularan mekanik dan
penularan biologic. Penularan secara mekanik berlangsung dari penderita ke
orang lain dengn perantaraan bagia luar tubuh serangga. Penularan secara
biologic dilakukan setelah parasit / agens yang dihisap serangga vector
mengalami proses biologic dalam tubuh vector. Serangga dapat bertindak sebagai
parasit dan dapat dibagi berdasarkan habitat pada manusia. Endoparasit hidup
atau mengembara di dalam jaringan tubuh. Ektoparasit hidup pada permukaan tubuh
hospes. Beberapa serangga yang mengandung toksin, dapat memasukkan toksinnya
kedalam badan manusia dengan cara kontak langsung (ulat), gigitan(kelabang,laba-laba),
sengatan(kalajengking), atau tusukan (triatoma). Serangga dapat pula
menimbulkan rasa ngeri, rasa takut karena
bentuk serangga yang dilihatnya dan gangguan pikiran akibat
mengkhayalkan penyakit yang mungkin timbul. Bila gangguan ini berlangsung lama
disebut Entomofobia.
Ø
TAKSONOMI DAN SISTEMATIKA
Pembagian filum Artropoda didasarkan pada pentingnya peran
artropoda dalam ilmu kedokteran dan terbagi secara berurutan menjadi kelas
Insecta, kelas Arachnida, kelas Crutacea, kelas Chilopoda dan kelas Diplopoda.
Kelas dibagi dalam ordo, family, genus dan spesies.
A. Morfologi, daur hidup dan perilaku nyamuk
Nyamuk termasuk kelas
insect, ordo dipteral dan family culicidae. Family culicidae di bagi lagi
menjadi 3 tribus, yaitu tribus anophelini (anhopeles), tribus culicini (Culex,
Aedes,Mansonia) dan tribus toxorhynchitini (toxorhynchites). Jumlah spesies
yang telah diketahui kira-kira 2400 spesies. Tempat hidup di ketinggian 4200
meter diatas permukaan laut sampai 115
meter di bawah permukaan laut.
v Morfologi
Nyamuk berukuran
kecil 4-13 mm dan rapuh. Kepalanya mempunyai proboscis halus dan panjang yang
melebihi panjang kepala. Di kiri dan kanan proboscis terdapat palpus yang
terdiri dari 5 ruas dan sepasang antenna yang terdiri atas 15 ruas. Nyamuk
mempunyai 3 pasang kaki (hexapoda) yang melekat pada toraks dan tiap kaki
terdiri dari 1 ruas femur, 1 ruas tibia, dan 5 ruas tarsus.
v Daur hidup
Nyamuk mengalami
metamorphosis sempurna. Yaitu telur-larva –pupa-dewasa. Stadium telur, larva,
dan pupa hidup di dalam air sedangkan stadium dewasa hidup berterbangan. Nyamuk
dewasa betina biasanya menghisap darah manusia dan binatang. Telur yang baru
berwarna putih, dan setekah 1-2 jam berubah menjadi hitam. Setelah 2-4 hari
telur menetas menjadi larva yang selalu hidup di dalam air. Larva terdiri atas 4
substadium (instar) dan mengambil makanan dari tempat perindukannya.
Pertumbuhan larva stadium 1-4 berlangsung 6-8 hari pada culex dan aedes,
sedangkan mansonia kira-kira 3 minggu. Kemudian tumbuh menjadi pupa yang tidak
dimakan, tetapi masih memerlukan oksigen yang di ambilnya melalui tabung
pernafasan. Untuk menjadi dewasa diperlukan waktu 1-3 hari sampai beberapa
minggu. Pupa jantan menetas terlebih dahulu , namun nyamuk jantan tidak pergi
jauh dari tempat perindukannya, menunggu nyamuk betina berkopulasi. Nyamuk
betina kemudian mengisap darah yang
diperlukannya untuk pembentukan telur. Tetapi ada beberpa spesies yang tidak
memerlukan darah untuk pembentukan telurnya(autogen).
v Perilaku nyamuk
Pada umumnya nyamuk betina hidup lebih
lama daripada nyamuk jantan. Biasanya umur nyamuk kira-kira 2 minggu, tetapi
ada nyamuk yang dapat hidup sampai 2-3 bulan. Hospes yang disukai nyamuk juga
berbeda-beda, ada yang mempunyai kebiasaan hanya mengisap darah manusia
(antropofilik), ada pula yang lebih suka menghisap darah binatang (zoofilik),
dan ada nyamuk yang lebih suka menghisap
darah binatang di bandingkan dengan darah manusia (antropozoofilik). Aktivitas
nyamuk juga berbeda-beda , ada yang menghisap darah pada waktu malam hari
(night-biters), ada pula yang mengisap darah pada waktu siang hari(day-biters).
Ada yang menggigit di dalam rumah (endofagik) dan di luar rumah (eksofagik).Nyamuk
betina mempunyai jarak terbang lebih jauh daripada nyamuk jantan.
1.
VEKTOR PENYAKIT PROTOZOA
A.
Vektor Malaria
Nyamuk Anophelini berperan
sebagai vector penyakit malaria dengan genus Anopheles.
Morfologi nyamuk
Anophelini berbeda jika di bandingkan dengan morfologi Culicini terutama
mengenai bagian-bagian badannya. Pada stadium dewasa pulpus nyamuk jantan dan
nyamuk betina mempunyai panjang hampir sama denagn panjang probosisnya.
Perbedaannya adalah pada nyamuk jantan ruas palpus pada jarigan apikal
berbentuk gada, sedangkan ruas nyamuk betina mengecil.
v DAUR HIDUP
Telur yang diletakkan
oleh nyamuk betina, menetas menjadi larva yang kemudian melakukan pengelupasan
kulit sebanyak 4 kali, lalu tumbuh menjadi pupa
dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa jantan atau betina.
Tempat perindukan
nyamuk ANOPHELINI bermacam- macam tergantung kepada spesies dan dapat di bagi
menurut 3 kawasan (zone) yaitu kawasan pantai, pedalaman, kaki gunung, dan
gunung.
·
PRILAKU ANOPHELINI
Aktivitas nyamuk
ANOPHELINI sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara dan suhu. Umumnya
ANOPHELINI aktif mengisap darah hospes pada malam hari atau sejak senja sampai
dini hari. Jarak terbang ANOPHELINI biasanya 0,5-3 km, dapat dipengaruhi oleh
transpirtasi (kendaraan,kerata api, kapal laut dan kapal terbang) dan
kencangnya angin.
Umur nyamuk dewasa
anophelini di alam bebas belum banyak diketahui, tetapi di laboratorium dapat
mencapai 3-5 minggu.
·
EPIDEMIOLOGI
Penentuan vector
malaria didasarkan atas penemuan sporoozoit malaria di kelenjar liur nyamuk
ANOPHELINI yang hidup di alam bebas. Berbagai factor yang perlu diketahui dalam
rangka menentukan vector disuatu daerah endemic malaria adalah:
1.
Kebiasaan nyamuk ANOPHELINI
menghisap darah manusia
2.
Lama hidup nyamuk betina dewasa lebih dari 10 hari
3.
Nyamuk ANOPHELINI dengan
kepadatan yang tinggi dan mendominasi spesies lain yang ditemukan
4.
Hasil infeksi percobaan dilaboratorium yang menunjukan kemampuan
untuk mengembangkan plasmodium menjadi stadium sporozoit.
Pemberantasan malaria dapat dilakukan melalui berbagai cara,
diantaranya:
a. Mengobati penderita
malaria
b. Mengusahakan agar
tidak terjadi kontak antara nyamuk
ANOPHELINI dan manusia yaitu dengan memasang kawat kasa di bagian-
bagian terbuka di ruman
c. Men
d. gadakabn penyuluhan
tentang sanitasi lingkungan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
B.
Vektor TripanosomiasisAfrika
Vector Tripanosomiasis (penyakit tidur afrika=African sleeping
sicknes)adalah lalat tse tse (glosina ) yang termasuk kedalam ordo DIPTERA dari
kelas INSECTAN. Lalat ini berukuran 6-13 mm,mengalami metamorphosis sempurna,
bersipat vivivar, mempunyai tipe mulut tusuk isap. Baik jantan maupun
betina,keduanya menghisap darah dengan aktivitas menggigit terutama pada pagi
hari.
C.
Vektor
Tripanosomiasis Amerika
Triatoma
rubrofasciata dan rheodnius prolixus merupakan biologis tripanosoma cruzi yang
menyebabkan tripanosomiasis amerika (penyakit
chagas) termasuk dalam ordo hemithera dari kelas insekta.penularan penyakit
dapat terjadi melalui anterior inokulatif atau posterior kontaminatif.(melalui
feses yang terkontaminasi dengan bentuk infektif T.cruzi).insekta ini mempunyai
bentuk badan pipi dorsoventral,mempunyai sayap, proboscis di lipat di bagian
bawa kepala dan mengalami metamorphosis tidak sempurna.selain berperan sebagai
vector penyakit , tusukan Triatoma menimbulkan luka yang nyeri dan mengeluarkan
darah, pada tempat tusukan akan timbul benjolan merah dank eras dengan diameter
kurang lebih 2 cm, benjolan ini baru akan hilang sekitar 1 minggu atau lebih.
D.
Vektor Leismaniasis
Phlebotomus longipalpis(lalat pasir=sand fly)termasuk ordo DIPTERA
dari kelas,insekta.lalat ini berukuran kecil
berukuran 1,5 -4mm,berwarna kuning atau kelabu dan seluruh badanberbulu
serta mengalami metamorphosis sempurna denagan tipe mulut tusuk isap ,baik
lalat jantan maupun lalat betina keduanya menghisap darah peranan lalat ini
adalah sebagai vector biologik Leismania donovani, Leismania tropika,dan leishmania
berasiliense sebagai penyebab penyakit leis maniasis,vector phlebotomus fever
dan vector bartonelosis.
E.
Vector Filariasis Limfatik (Nyamuk)
Nyamuk ANOPHELINI dan
NON-ANOPHELINI dapat berperan sebagai vector vilariasis limpatik pada manusia
dan binatang. Di Indonesia ditemukan 3 jenis parasit nematode penyebab
filariasis limpatik pada manusia, yaitu wuchereria bancrofti, brugia malayi,
dan brugia timori. Vektor utama filariasis di daerah perkotaan adalah Culex
quinguefasciatus, sedangkan di pedesaan filaris bancfofti dapat ditularka oleh
berbagai pasies.
·
Morfologi NON-ANOPHELINI/CULICINI
Nyamuk non anophelini
dapat dikenal dari marfaloginya dengan memperhatikan bagian-bagian badannya.stadium
telur nonanopheli yang diletakan satupersatu atau perkelompok membentuk
rakit(raft),mempunyai bermacam brntuk.ada yang berbentuk lonjong dengan kedua
ujujng sedikit lancip dan berdinding yang menggambarkan anyaman kain kasa
(Aedes)
,ada jyga yang memyerupai peluru senapan (Culex)dan ada pula yang mirip duri atatu sasaran untuk pelemparan bola bowling (mansonioa ).
,ada jyga yang memyerupai peluru senapan (Culex)dan ada pula yang mirip duri atatu sasaran untuk pelemparan bola bowling (mansonioa ).
·
DAUR HIDUP
Nyamuk non
aniphelni mengalami metamorphosis
sempurna ,tetapi waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan telur sampai dewasa
lebih pendek (1-2 minggu). Non anophelini dapat bertelur ditempat perindukan air jerni maupun air
keruh.
·
PRILAKU NONANOPHELINI
Nyamuk non anophelini
ada yang mempunyai kebiasaan menghisap darah hospes pada malam hari saja
(culex),ada yang penghisaoan darahnya dilakukan pada siang hari dan malam
hari(mansonia) dan ada juga yang hanya pada siang hari (aedes).jarak terbang
culicini biasanya pendek mencapai jarak rata-rata beberapa puluh meter
saja,walaupun ada yang jarakl terbangnya jauh kira-kira 30 km.umur nyamuk
dewasa baik di alam maupun di laboraturium
biasanya kira-kira 2 minggu
F. Vektor Filariasis Non
Limfatik (Lalat)
Adalah lalat yg termasuk dalam ordo
dipteral dari kelas insecta.lalat yang berperan dalam menularkan filariasis
adalah genus simulium dan chrysops.
Simulium damnosum
(black fly) mempunyai badan berukuran 2-3 mm. yang mengisap darah adalah lalat betina yang aktif pada pagi dan
sore hari. Chrysops(deer fly) badannya sebesar lalat rumah ,lalat jantan
mengisap sari tumbuhan ,lalat betina mengisap darah. Dan menyerang pada pagi
dan sore hari.
VEKTOR PENYAKIT
VIRUS, RIKETSIA, SPIROKETA DAN BAKTERI
A.
VEKTOR PENYAKIT VIRUS
1.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DHF)
Demam berdarah dengue
adalah penyakit virus yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penderita
meninggal dalam waktu yang sangat pendek.
Gejala klinis DHF
berupa demam tinggi yang berlangsung terus menerus selama 2-7 hari
danmanifestasi perdarahan yang biasanya di dahului dengan terlihanya bintik-bintik
merah (ptcia). Vector utama DHF potensialnya adalah aedes albopictus.
·
Marfologi dan daur hidup
Aedes aegypti dewasa
berukuran lebih kecil jika di bandingkan dengan ukuran nyamuk rumah, mempunyai
warna dasar yang hitam dengan bintik-bintik putih pada bagian-bagian badannya,
terutama pada kakinya dan di kenal dari bentuk morfologinya yang khas sebagai
nyamuk yang mempunyai gambaran lira yang putih pada punggungnya.
Spesies ini seperti
nyamuk anophelini yang mengalami metamorphosis sempurna. Tenpat perindukkan
pertama ae.agypti adalah tempat-tampat berisi air bersih yang berdekatan dengan
rumah penduduk.
·
Prilaku nyamuk dewasa betina
Nyamuk dewasa betina
menghisap darah manusia pada siang hari yang di lakukan baik di dalam rumah ataupun di luar rumah.
Pengisapan darah di lakukan dari pagi sampai petang. Tempat istirahatnya berupa
semak-semak atau taman.Mampu terbang sejauh 2 km, walaupun umumnya jarak
terbangnya adalah pendek yaitu kurang lebih 40 m.
2.
Penyakit Javanese B.encephalitis
Penyakit ini di temukan
di asia tenggara yaitu pilifina,kamboja,muangthai,malaysia dan singapura
Gejala klinis
penyakit ini berupa demam,sakit kepala,mual,muntah,lemas,malaise dan mental
disorientation.
3.
Penyakit cikungunyah
Gejala klinis
penyakit ini ditandai dengan demam dan sakit kepala seperti influenza.
4.
Penyakit demam kuning
Gejala klinis
penyakit ini berupa kepala pusing ,rasa sakit pada bagian punggung , demam dan
berulang kali muntah.
5.
Colorado tick fever
Infeksi terjadi
karena gigitan sengkenit.
6.
Far-eastern spring summer enchepalitis
Penyakit ini
ditemukan didaerah hutan di Rusia, Siberia , Korea ,Cina, Malaysia dan India
7.
Phlebotomus fever (papatasi fever)
Penyakit ini
disebabkaan oleh virus yang ditemukan didaerah tropic dan subtropik dengan
musim panas yang lama dan kering.
B.
VEKTOR PENYAKIT
RIKETSIA
1.
Penyakit demam semak
2.
Rocky mountain spotted fever
3.
Boutonneuse fever
4.
Queensland tick typhus
5.
Siberian tick typhus
6.
Q fever
7.
Epidemic typhus
8.
Trench fever
C.
VEKTOR PENYAKIT
SEPIROKETA
1.
Relapsing fever
2.
Louse borne relapsing fever
D.
VEKTOR PENYAKIT
BAKTERI
1.
Vector penyakit sampar
2.
Tularemia
3.
Bartonelosis (oroya fever, carrion’s disease)
VEKTOR MEKANIK
A.
MUSCA
Musca (lalat)
termasuk dalam ordo DIPTERA dari kelas insect. Musca domestica atau alat rumah
dapat berperan sebagai vector mekanik amebiasis,disentribaksilaris dan penyakit
cacing usus di Indonesia. Lalat ini mudah berkembangbiak ,tempat perindukannya
terdapat di timbunan sampah sekitar rumah, tinja manusia dan binatang.
B.
PERIPLANETA
Periplaneta (LIPAS)
termasuk ordo diktioptera dari kelas insekta.
Periplaneta (lipas)
banyak ditemukan di rumah-rumah dapat menjadi vektor mekanik
amebieasis,lambliasis,askariasis dan isosporiasis di kolombia dan di Indonesia.
C.
PENGANDALIAN VEKTOR
Pengendalian vektor bertujuan ;
-mengurangi atau
menekan populasi sector serendah rendahnya sehingga tidak berart tidak berarti
sebagai penular penyakit.
-menghidarkan
terjadintya kontak antara vektor dan manusia.
§ pengendalian secara alami
berbagai cotoh yang berhubungan dengan factor ekologi yang sangat penting
artinya bagi perkembangan serangga adalah:
1.
Adanya gunung,lautan danau dan sungai yang luas yang merupakan
rintangan bsgi penyebaran serangga
2.
Ketidak mampuan mempertahankan hidup beberapa spsies serangga di
daerah yang letaknya di ketertinggian tertentu dari permukaan laut
3.
Perubahan musim yang dapat menimbulkangangguan pada beberapa
spesies serangga
4.
Adanya burung,katak,cicak,binatang lain yang merupakan pemangsa
serangga
5.
Penyakit serangga
§ pengendalian secara buatan
a.
Pengendalian lingkungan
Pengendalian di
lakukan dengan cara mengelola lingkungan ,yaitu klasipikasi atau memanipulasi
lingkunga,sehingga terbentuk lingkungan yang tidak cocok yang daapat mencega
dan membatasi perkembangan vektor
b.
Pengendalian kimiawi
Pengendalian ini
menggunakan bahan kimia yang berkasiat membunu serangga (insectisida)atau hanya
untuk menghalau serangga.
c.
Pengendalian mekanik
Cara pengedalian
inidilakukan dengan menggunakan ajlat yang langsung dapat membunu,menangkap,atau
menghalau,mengusir,mengeluarkan serangga dari
jaringan tubuh
d.
Pengendalian fisik
Pada pengendalian ini
di gunakan alat fisika untuk pemanasan ,pembekuan dan penggunaan alat listrik
untuk pengadaan angin,penyinaran cvahaya yang dapat membunuh atau mengganggu
kehidupan serangga.
e.
Pengendalian biologic
f.
Pengendalian genetika
g.
Pengendalian legislatif
HOSPES PRANTARA
1. Cyclops
2.Diaptomus
3.Potamon dan Kambarus
4.Ctenocephalides
5.Tenebrio
6.Xenopsyyla Cheopis dan
Neopsilla Fasciatus
7.Fontaria
Jenis-jenis nyamuk
Inilah
beberapa jenis nyamuk yang bisa ditemukan di sekitar rumah.
1.
Nyamuk Anopheles
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. “Nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia bertelur di permukaan air.”
- Nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau membentuk
sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Warnanya
bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak
putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari.
- Banyak jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan
penyakit malaria. Ada Anopheles sundaicus yang banyak terdapat di air
payau, seperti di Kepulauan Seribu. Nyamuk ini berkembang biak di
lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan meletakkan telurnya di
ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu menetas, jentiknya
langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara ganggang tersebut.
- Ada lagi Anopheles maculatus dan Anopheles balabacensis
yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta.
Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai
yang tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi Anopheles
aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air
yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis
Anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini.
- Penyakit malaria yang ditimbulkan pun jenisnya
bermacam-macam, tergantung jenis parasitnya. Semisal, ada malaria
falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain itu, nyamuk Anopheles bisa
juga menyebabkan penyakit kaki gajah.
2.
Nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk inilah yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Pada tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Bila dilihat dengan kaca pembesar, di sisi kanan-kiri punggungnya tampak gambar dua buah arit berwarna putih. Paling sering hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air. Telur atau jentik nyamuknya bisa bertahan selama 2-3 bulan.
Nyamuk ini menggigit di
pagi dan sore hari, antara pukul 08.00 – 12.00 dan 15.00 – 17.00. Bila nyamuk
ini sudah menggigit orang atau binatang, pada hari ketiga nyamuk tersebut akan
bertelur, dan dua hari kemudian menetas. Setelah 8 hari, jentik tersebut sudah
jadi nyamuk. Selama itu, 2 hari sekali nyamuk bertelur, sehingga si betina akan
mencari darah lagi. Jadi, kalau nyamuk itu menggigit seorang penderita demam
berdarah, maka kurang lebih dalam 10 hari nyamuk tersebut sudah infektif atau
mengandung virus demam berdarah. Bila menggigit orang, virusnya akan masuk ke
tubuh orang yang digigit. Virus demam berdarah akan ada selama nyamuk itu
hidup. Karena setiap 2 hari sekali dia menggigit, maka virusnya bisa masuk ke
orang lain lagi. Demikian terus penyebarannya.
Menurut Soeroto, paling jauh nyamuk ini terbang dalam radius kurang lebih 50-100 meter ke kanan-kiri sekitar rumah. Jadi telur nyamuk demam berdarah bisa berada sekitar itu. “Oleh karena itu, bila sudah ada kasus demam berdarah di sekitar rumah kita, segeralah dilakukan pengasapan. Maksudnya, untuk membunuh nyamuk yang mengandung virus/nyamuk yang infektif, supaya tak ada penularan demam berdarah.”
3.
Nyamuk Aedes albopictus
Spesies ini juga bisa menularkan demam berdarah. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan Aedes aegypti, yaitu bercak-bercak putih di badan. Bila dilihat dengan kaca pembesar tampak di median punggungnya ada garis putih.
Waktu menggigitnya pun
sama dengan Aedes aegypti, yaitu di pagi dan sore hari. Bertelurnya di air
tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di
halaman rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau
halaman rumah karena di situ terdapat banyak tempat yang terisi air.
4.
Nyamuk Culex fatiqans
Nyamuk rumah ini
menggigit di malam hari. Hinggapnya di mana saja, entah itu di pakaian yang
tergantung maupun di dinding rumah. Warna nyamuknya bermacam-macam, ada yang
hitam, ada juga yang cokelat. Telurnya mengelompok, seperti membentuk rakit.
Jentiknya menggantung di air. Ciri nyamuk ini, saat hinggap posisi tubuhnya
tidak menukik tapi mendatar.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung material organik atau bahan makanan, seperti di got.
Ia lebih banyak ditemui di air keruh atau tempat yang banyak mengandung material organik atau bahan makanan, seperti di got.
Nyamuk
ini bisa menjadi perantara penyakit kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini
penyebabnya adalah cacing Wuchereria bancrofti yang berada dalam darah seorang
penderita. Bila nyamuk mengisap darah penderita yang mengandung bibit
filariasis, maka cacing dari penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan
pada orang lain lewat gigitannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Entomologi kedokteran
adalah ilmu yang mempelajari tentang
vector, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh artropoda.
Ø
MORFOLOGI UMUM
Artropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas, yaitu badan
beruas-ruas, umbai-umbai beruas-ruas pula, eksoskelet dan bentuk badan simetris
bilateral.
Ø
DAUR HIDUP
Pertumbuhan serangga
dipengaruhi oleh hormon ecdyson.
Selama pertumbuhannya serangga mengalami perubahan bentuk yang disebut
metamorphosis.
Pengendalian vektor
bertujuan ;
-mengurangi atau
menekan populasi sector serendah rendahnya sehingga tidak berart tidak berarti
sebagai penular penyakit.
-menghidarkan
terjadintya kontak antara vektor dan manusia.
a. pengendalian
secara alami
b. pengendalian
lingkungan
c. pengendalian
kimiawi
d. pengendalian fisik
e. pengendalian
biologic
f. pengendalian genetika
g. pengendalian
legislatif