BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Trombosis
Trombus
ialah suatu benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah didalam
pembuluh darah atau jantung sewaktu masih hidup.
Trombosis ialah Proses pembentukan
bekuan darah atau koagulum dalam sistem vaskuler (yaitu pembuluh darah atau jantung ) selama
manusia masih hidup. Koagulum darah
dinamakan trombus. Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskuler ( misal
, hematoma ), tidak disebut trombus. Selanjutnya bekuan yang terbentuk didalam
kardiovaskuler setelah meninggal tidak disebut trombus. Bekuan semacam itu
disebut bekuan postmortem.
Trombosis jelas memiliki nilai
adaptif yang berharga dalam kasus perdarahan, trombus bekerja sebagai sumbatan
hemostasis yang sangat efektif. Namun, trombosis dapat jugs terjadi jika
mekanisme pengaturan normal terganggu dari keadaan ini terbukti sangat
berbahaya.
B.
Macam-macam
bentuk trombus
Trombus
yang menyebabkan lumen pembuluh
tersumbat dinamai occlusive thrombus.
Masa yang dibentuk sepanjang pembuluh yang terbendung dan merupakan
perpanjangan trombus dinamai “propagating
thrombus”. Trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh,
dinamai” sadlle atau riding thorombus. Trombus dengan bagian
yang melekat pada dinding pembuluh dan pada bagian yang terlepas seolah-olah
berenang dalam darah tanpa menyebabkan oklusi pembuluh dinamai mural atau parietal thrombus
Trombus
mural dalam jantung kadang-kadang bertangkai panjang dinamai pedunculated
thrombus. Bila trombus ini terlepas dan hanyut terbawa aliran darah,karena
besar dapat tersangkut dan tidak dapat melewati ostium , merupakan ball
thrombus.
Sebenarnya bukan
trombus melainkan embolus, oleh karena tidak melekat lagi pada dinding.
·
Trombus juga sering dibedakan
menurut warnanya :
Ø Red
thrombus : terutama
terdiri atas eritrosit
Ø White
thrombus : sebagian besar
terdiri atas leukosit
Ø Mixed
thrombus : kebanyakan
thrombus merupakan jenis ini
· Sering
juga dibedakan :
ü Fresh
thrombus yaitu trombus yang masih baru
ü Old
thrombus
·
Selain itu juga
dibedakan :
ü Septic
thrombus : trombus yang
mengandung sarang-sarang kuman
ü Bald
atau sterile thrombus, trombus tanpa kuman
Trombus dapat dibentuk dalam :
1. Arteri
2. Vena
(paling sering)
3. Jantung
Dalam
pembuluh limfe biasanya hanya dibentuk coagulum : mekanismenya lain dari pembentukan trombus , oleh karena dalam limfe
memeng tidak terdapat trombosit.
Trombus
paling sering ditemukan dalam :
ü V.
Saphena magna dan
ü Vena-vena
lapisan dalam(profunda) pada betis.
Selain
itu dalam vena pelvis , mesenterium dan vena portae. Trombus sering merupakan
komplikasi radang pembuluh vena, sehingga terjadi thrombophlebitis. Dalam hal
ini trombus sangat adheren. Harus dibedakandengan phlebothrombosis, yaitu
kebalikannya:
Ø Trombus
primer dalam vena
Ø Radang
merupakan komplikasi daripada trombus
Ø Trombus
tidak begitu adheren
Dalam
praktek , phlebothrombosis dan thrombophlebitis sukar saling dibedakan .
Trombosis
arteri sering ditemukan pada arteri yang arterosklerotik, tapi dapat juga
terjadi karena radang atau hal lain.
Trombosis
arteri sering terjadi pada :
1. Tungkai
bawah
2. A.coronaria
3. A.
Renalis
4. A.mesentrica
Trombosis
yang terjadi pada aneurisma dapat dianggap sebagai proteksi tubuh agar tidak
terjadi ruptura.
Trombosis
kardial sering terjadi pada infark myocard , sering pada ventrikel kiri . ball
thrombus sering terjadi pada atrium oleh karena stenosis mitralis.Trombosis
katub jantung sering ditemukan bila terdapat radang pada katup yang merupakan
vegetasi-vegetasi juga paling sering disebelah kiri.
C.
Pembentukan
dan struktur thrombus
Normal,
darah yang mengalir tetap
cair karena terdapat keseimbangan tertentu yang sangat komplek. Pada keadaan
tertentu keseimbangan ini dapat terganggu sehingga terjadi trombosis. Pada keadaan ini trombosittrombosit melekat
pada permukaan endotel pembuluh atau jantung. Darah yang mengalir menyebabkan
makin banyak trombosit diletakkan pada tempat itu . Karena sifat trombosit ,
maka trombosit dapat saling melekat, sehingga terbentuk suatu masa yang
menonjol kedalam lumen.
Pada saat tertentu, terutama bila
aliran darah cepat seperti dalam arteri-arteri, masa yang terbentuk dari
trombosit akan terlepas dari
dinding-dinding pembuluh, tetapi kemudian diganti lagi oleh trombosit lain. Jika terjadi suatu kerusakan pada
trombosit maka akan dilepaskan suatu zat tromboplastin. Zat inilah yang merangsang
proses pembentukan beku darah. Tromboplastin akan mengubah protombin yang
terdapt dalam darah menjadi trombin, yang kemudian bereaksi dengan fibrinogen
menjadi fibrin .
Trombosit
-tromboplastin
+
Protrombin – trombin
+
Fibrinogen-fibrin
Selain itu trombin juga menyebabkan
pecahnya trombosit sehingga terbentuk lebih banyak tromboplastin.
Trombus mempunyai
bentuk khas , terdiri atas lapisan trombosit dan diliputi oleh lekosit ,
eritrosit dan fibrin.
Lapisan ini
merupakan lamella-lamella dan tampak seolah-olah tumbuh dari dinding pembuluh
darah dan masuk lumen menuruti aliran darah .
Dari luar, permukaan trombus tampak
sebagai batu karang dengan garis-garis yang dinamai “ lines of Zahn”.
Trombus warnanya putih dan merah
berbutir-butir. Bila dipotong maka tampak bergaris-garisyang berlapis-lapis
putih kelabu.
Mula-mula
trombus hanya merupakan suatu bercak
yang tidak menyumbat aliran darah dan melekat pada dinding pembuluh darah,
dinamai trombus mural, yang misalnya
terjadi dalam suatu pembuluh besar seperti aorta dan rongga jantung.
Trombus mural dalam jantung
sangat penting, karena trombus ini dapat membesar dan bertangkai masuk kedalam
serambi jantung .Karena trombus bertangkai , jadi dapt bergerak, maka
kemungkinan trombus jatuh kedalam ostium
jantung dan menutup, merupakan suatu ball
valve (pentil) atau akan pecah menjadi fragmen-fragmen merupakan embolus/
Pada pembuluh kecil, trombus dapat
menyebabkan sumbatan yang sempurna atau komplit, sehingga terjadi stasis.
D.
Etiologi
Menurut Virchow 3 faktor memegang
peranan ( trias Virchow)
1.
Perubahan pada
permukaan endotel pembuluh
2.
Perubahan pada aliran
darah
3.
Perubahan pada
konstitusi darah
Perubahan
pada permukaan Endotel
Endotel
normal merupakan permukaan yang rata dan halus . Dianggap bahwa pada endotel normal
terdapat muatan listrik yang akan menolak tiap unsur darah yang mendekat.
Apabila terjadi kerusakan endotel maka akan terjadi perubahan dalam potensial
listriknya, sehingga trombosit dapat melekat pada endotel.
Suatu anggapan lain menyatakan bahwa
jaringan endotel yang rusak mengeluarkan suatu zat sehingga terjadi koogulasi
darah.
·
Trombosit dapat terjadi
pada :
-
Atherosclerosis , yaitu
suatu kelainan degenaratif pada dinding pembuluh, sehingga intima menjadi tidak
rata dan menebal.
-
Radang pembuluh darah
seperti pada Polyarteritis nodosa, thromboangiitis obliterans ( penyakit
Winiwarter-Buerger ), thrombophlebitis
-
Trombosis juga dapat
terjadi pada endocard yang melapisi jaringan jantung yang mengalami infarkmyo
myocard dan pada endocarditis
-
Ruda paksa (trauma )
meskipun tidak disertai sobekan pada pembuluh dapat menyebabkan pembentukan
trombus .
Pada aorta yang
mempunyai lumen lebar dan aliran darah cepat,trombus jarang menjadi besar.
Dalam cabang-cabang aorta dengan lumen yang sempit sering terjadi trombus yang
menyebabkan penyumbatan ( occlusio).
Perubahan
Pada Aliran Darah
Bila aliran darah
melambat maka trombosit akan menepi sehingga mudah melekat pada dinding
pembuluh.
Normal dalam aliran
darah terdapat suatu exial stream yang mengandung unsur darah yang berat
seperti lekosit. Trombosit mengalir pada zone yang lebih perifer dan dibatasi
dari dinding pembuluh oleh suatu zone plasma.
Bila timbul kelambatan
dalam aliran maka trombosit masuk kedalam zone plasma sehingga kontak dengan
endotel bertambah. Perubahan dalam aliran darah lebih sering terjadi dalam vena
daripada dalm arteri. Trombus juga sering terjadi dalam verices , yaitu vena-vena
yang melebar.
·
Varices sering
ditemukan pada :
-
Vena-vena tungkai bawah
yang superfisial
-
Plexus pampiniformis
-
Plexus hemorrhoidalis
-
Ujung distal esofagus
Pada
penderita penyakit jantung yang harus berbaring lama, trombus mudah terjadi dalam
vena-vena tungkai dan pelvis. Trombus juga sering terjadi pada vena yang
terbendung akibat desakan tumor, pada jantung, akibat perubahan aliran karena
stenosis mitralis.
Perubahan pada konstitusi darah
Perubahan
dalam jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah trombosis. Pada masa setelah
mengalami pembedahan dan masa nifas (puerperium), jumlah trombosit dalam darah
kira-kira 2-3 kali lipat dari pada normal, serta bersifat lebih mudah melekat (
adherent). Trombosit yang lebih mudah melekat juga ditemukan pada keadaan lain
seperti :
-
Infark paru-paru
-
Tumor ganas
-
Thrombophlebitis
-
Thromboangilitis
obliteran
Trombosis
juga sering terjadi pada berbagai penyakit darah. Pada penyakit yang disertai “sludged blood “, sel-sel darah
bergumpal-gumpal. Dalam keadaan normal sel-sel darahsaling tolak menolak. Oleh
karena itu dalam sludged blood, aliran darah menjadi lambat. Pada tumor ganas,
sering sering terjadi trombus pada berbagai tempat dalam vena, arteriol,
kapiler, dan katub-katub jantung. Trombus ini disebabkan karena sel-sel tumor
ganas membentuk tromboplastin.
E.
Akibat-akibat
Trombosis
Bergantung
kepada besar dan jenis trombus , pembuluh yang terkena , dan terdapat tidaknya
kolateral yang cukup baik.
Trombus
yang terbentuk dalam vena menimbulkan :
ü Stasis
darah
ü Bendungan
pasif
ü Edema
dan kadang-kadang nekrosis
Trombus
dalam arteri dapat menimbulkan :
1. Iskhemi
2. Nekrosis
3. Infark
atau ganggren
Bila
alat tubuh yang terkena mempunyai kolateral baik, nekrosis tidak terjadi.
Trombus
dalam atrium kiri dapat menjadi ball thrombus, yang pada stenosis mitralis
dapat menyumbat ostium mitralis dan menimbulkan gangguan sirkulasi pada
tempat-tempat yang lebih perifer , sehingga terjadiu:
1. Nekrosis
2. Radang
atau infeksi (pada trombus septik)atau
3. Kematian
mendadak (pada panyumbatan a.coronaria)
F.
Nasib
Trombus
Trombus yang terlepas
menjadi embolus, dihanyutkan oleh aliran darah , akhirnya tersangkut menyumbat
arteri pada tempat yang jauh. Trombus yang menetap, lama-lama akan mengalami
berbagai perubahan. Benda-benda yang membentuk trombus akan dirobek. Fibrin
yang merupakan serabut akan menghilang sehingga massanya menjadi homegen.
Proses yang terjadi pada trombus disebut organisasi. Dari tepi, tempat trombus
melekat pada dinding pembuluh darah, masuklah fibroblas-fibroblas dan
kapiler-kapiler.
Ruang-ruang yang terbentuk akibat
lisis, dilapisi oleh sel endotel. Ruang ini lama-lama melebar dan sambung
menyambung merupakan saluran-saluran yang berisi darah, sehingga trombus
ditembus oleh saluran baru yang dapat mengalirkan darah lagi. Proses ini
disebut rekanalisasi. Akhirnya trombus mengerut sehingga lumen pembuluh darah
dapat dialiri darah dan berfungsi lagi.
Suatu
trombus juga dapat berkapur, mengalami kalsifikasi. Kalsifikasi trombus sering
ditemukan dalam vena kecil-kecil . Benda-benda kapur dalam vena disebut phlebolith.
Trombus
yang mengapur dalam arteri lebih jarang ditemukan dan disebut arteriolith.
G.
Morfologi
dan perjalanan Trombus
Trombus
terdiri dari berbagai kombinasi antara trombosit ,endapan fibrin dan sel darah
merah serta leukosit yang terjaring. Konfigurasi yang tepat dari trombus
tergantung pada keadaan dimana trombus tersebut terbentuk . jika trombus mulai
terbentuk dalam aliran darah,unsur pertama yang sangat sering adalah gumpalan
trombosit yang melekat pada endotel. Hal ini dapat terjadi karena aliran yang
abnormal memungkinkan trombosit berdiam pada endotel atau terlempar ke endotel:
hal ini dapat terjadoi karena lapisan endotel menjadi kasar ,sehingga akan
menimbulkan nidus untuk agregasi trombosit. Sewaktu trombosit mengalami
agregasi ,mereka melepaskan zat-zat yang menimbulkan pengendapan fibrin
,sehingga dengan segera agregasi trombosit dikelilingi oleh fibrin dan
menjaring sel darah merah. Gelombang peristiwa yang berturut-turut semacam ini
dapat mengakibatkan struktur trombus yang kompleks dan berulang. Sebaliknya
,jika trombus terbentuk dalam pembuluh dimana aliran darahnya telah berhenti,maka gumpalan darahnya hanya
terdiri dari jalinan difusfibrin yang menangkap unsur-unsur darah kurang lebih
secara homogen. Tetapi, berbeda dengan proses yang baru saja dijelaskan, bekuan
postmortem terjadi dengan agak lambat sehingga unsur-unsur darah yang terbentuk
berlapis-lapis sebelum bekuan mengeras,sehingga sel-sel darah merah, sel-sel
darah putih dan fibrin terpisah. Bekuan postmortem semacam itu cenderung lebih
elastis dari trombosit sejati dan jauh lebih jarang melekat pada dinding
pembuluh . perbedaan ini dapat menjadi penting pada saat otopsi
Secara
harafiah trombus dapat terjadi dalam tiap bagian sistem kardiovaskuler akibat
berbagai sebab. Trombus vena menggambarkan trombus dari sebuah vena profunda
yang besar dari tungkai, trombus semacam itu sering kali dijumpai pada orang yang
dirawat dirumah sakit, penderita yang harus terlentang ditempat tidur.
Timbulnya trombus ini , umumnya berkaitan dengan menurunnya laju aliran melalui
vena-vena ini, selanjunya sekunder akibat kehilangan daya pompa aktifitas otot.
Keadaan ini pada banyak kejadian diperberat oleh penyumbatan sirkulasi perifer
yang berkaitan dengan kegagalan jantung kronik.
Flebotrombosis, pembentukan trombus dalam
vena, merupakan bahaya yang selalu ada bagi penderita yang harus berbaring
ditempat tidur atau penderita yang tidak dapat dimobilisasikan. Trombus semacam
ini relatif tenang attau dapat disertai dengan tanda-tanda dan gejala-gejala
peradangan dinding pembuluh vena yang diduga sekunder akibat adanya trombus.
Jika tanda-tanda peradangan menyolok, maka disebut tromboflebitis. Akibat yang
paling ditakutkan dari trombus vena semacam itu adalh terlepasnya sebagian
trombus yang kemudian diangkut dalam aliran darah, dan tersangkut ditempat yang
jauh.
Trombus
atrium melukiskan trombus dalam atrium kiri jantung . pada keadaan ini
terbentuk trombus karena aliran abnormal melalui atrium yang berkaitan dengan
stenosis katub mitral. Kadang-kadang trombus atrium semacam ini dapat bersifat
seperti “ seperti katub bola “ , dengan mendadak menyumbat lubang
atrioventrikular dan menimbulkan kematian mendadak. Trombus semacam ini lebih
sering nertindak sebagai sumber fragmen yang didorong kedistal aliran darah.
Endokarditis
infektif menggambarkan sebuah trombus pada katub jantung. Pada bagian ini
penyebabnya adalah infeksi bakteri pada katub , dan trombus tersebut disebut
vegetasi. Vegetasi endokarditis infektif sangat berbahaya karena kerusakan
lokal pada katub , dan karena fragmen dapat didirong ketempat-tempat lain dalam
tubuh dimana pembuluh-pembuluh lain dapat tersumbat dan terinfeksi.
Trombus
mural pada jantung menjelaskan sebuah trombus dalam ventrikel kiri jantung.
Jika trombus seperti ini melekat pada dinding sistem kardivaskuler tetapi tidak
menyumbat daerah itu dengan sempurna, maka disebut trombus mural. Penyebab pembentukan trombus mural ventrikel
biasanya adalah hipokenesis dari dinding jantung yeng disebabkan oleh penyakit
atau kematian dari miokardium yang ada dibawahnya.
Trombus
pada arteri yang sklerotik mengilustrasikan
sebuah trombus didalam arteri. Didalam gambar ini jelas tampak penebalan
dinding arteri dan dinding arteri yang kasar menjadi dasar terjadinya trombus,
didinding yang kasar disebabkan oleh penyakit ( ateroskklerosis) dan merupakan
faktor presipitasi terjadinya trombosis.
Sering,
ketika pembentukan trombus tidak menimbulkan kematian, maka sangat sering
trombus akan mengalami resolusi. Tubuh memiliki mekanisme fibrinolisis yang
bersamaan dengan kerja leukosit dapat mengakibatkan disolusi bekuan. Mungkin
kita semua membentuk trombus kecil dan mengalami resolusi tanpa pernah
menimbulkan gejala klinis. Sebliknya, nasib beberapa trombus besar adalah
mengalami organisasi, disertai pertumbuhan jaringan granulasi yang masuk dari
endotel pembuluh darah yang berdekatan. Pada keadaan ini, pembuluh yang terlibat
dapat tersumbat permanan oleh parut. Kadang-kadang jaringan granulasi muda yang
mengalami organisasi beranastomosis sedemikian rupa sehingga membentik saluran
melalui trombus. Fenomena ini disebut rekanalisasi. Sayangnya, dalam banyak hal
sebelum trombus mengalami organisasi atau resolusi, bagian yang terlepas
terdorong dalam aliran darah, akhirnya tersangkut ditempat lain dan menyumbat
pembuluh lain.
Di Susun Oleh :
Kelompok 3
Tingkat : 1C
Keperawatan
Nama Kelompok :
1.
DWI
PRNAMASARI
2.
DEDEK
JULIANSAH
3.
DEVI
HARTATI
4.
VIONA
VERONICA
5.
TEGAR
REZI APRIAN
6.
YAYAN AREFAN
7.
YENI SEPTI IKLIMA
8.
SYARIFFUDIN
9.
MEDI SURANTO
Dosen :
dr.
SITI MUNAWAROH
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES
KEMENKES BENGKULU
PRODI
KEPERAWATAN CURUP
KATA PENGANTAR
Maha besar Allah SWT yang telah
melimpahkan hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “Trombosit”. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini terutama kepada Bunda dr.Siti unawaroh selaku
dosen pembimbing mata pelajaran patologi yang telah memberikan arahan dalam
pembuatan makalah ini. Selain itu kami berterima kasih juga kepada kedua orang
tua saya yang telah memotivasi dan mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Disamping itu juga kami berterima kasih juga kepada pengelolah perpustakaan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu Prodi Keperawatan Curup yang telah meminjamkan buku
–buku panduan dalam menunjang proses kelancaran pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka
tugas Patologi yang berguna sebagai wawasan ilmu pengetahuan.
Segala usaha telah kami lakukan untuk
pembuatan makalah ini . Namun, kami menyadari
tentu masih terdapat kekurangan.. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran
dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini.
Curup,
April 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….……..…
i
DAFTAR ISI ……………….…………………………………………….….…….. ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………….……iii
1.2 Rumusan
Masalah …………………………………………………………….iv
1.3 Tujuan
Masalah…………………………………………………………………v
BAB II PEMBAHASAN
BAB
III PENUTUP
2.1 Kesimpulan…………………………………………………………...………….vi
2.2 Saran………………………………………………………………………….…vii
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Trombosis
ialah Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem vaskuler (yaitu pembuluh darah atau jantung ) selama
manusia masih hidup. Koagulum darah
dinamakan trombus. Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskuler ( misal
, hematoma ), tidak disebut trombus. Selanjutnya bekuan yang terbentuk didalam
kardiovaskuler setelah meninggal tidak disebut trombus. Bekuan semacam itu
disebut bekuan postmortem.
Trombosis
jelas memiliki nilai adaptif yang berharga dalam kasus perdarahan, trombus
bekerja sebagai sumbatan hemostasis yang sangat efektif. Namun, trombosis dapat
jugs terjadi jika mekanisme pengaturan normal terganggu dari keadaan ini
terbukti sangat berbahaya.
Trombosis
juga sering terjadi pada berbagai penyakit darah. Pada penyakit yang disertai “sludged blood “, sel-sel darah
bergumpal-gumpal. Dalam keadaan normal sel-sel darah saling tolak menolak.
Oleh karena itu dalam sludged blood, aliran darah menjadi lambat. Pada tumor
ganas, sering sering terjadi trombus pada berbagai tempat dalam vena, arteriol,
kapiler, dan katub-katub jantung. Trombus ini disebabkan karena sel-sel tumor
ganas membentuk tromboplastin.
Trombus
yang menyebabkan lumen pembuluh tersumbat
dinamai occlusive thrombus. Masa yang
dibentuk sepanjang pembuluh yang terbendung dan merupakan perpanjangan trombus
dinamai “propagating thrombus”.
Trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh, dinamai” sadlle atau riding thorombus. Trombus dengan bagian yang melekat pada dinding
pembuluh dan pada bagian yang terlepas seolah-olah berenang dalam darah tanpa
menyebabkan oklusi pembuluh dinamai mural
atau parietal thrombus
Trombus
mural dalam jantung kadang-kadang bertangkai panjang dinamai pedunculated
thrombus. Bila trombus ini terlepas dan hanyut terbawa aliran darah,karena
besar dapat tersangkut dan tidak dapat melewati ostium , merupakan ball
thrombus.
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan
pengertian Trombosis !
2.
Jelaskan
macam-macam bentuk thrombus !
3.
Jelaskan
pembentukan dan struktur thrombus !
4.
Jelaskan
etiologi thrombosis !
5.
Jelaskan
akibat-akibat thrombosis !
6.
Jelaskan nasib
thrombus !
7.
Jelaskan
morfologi dan perjalanan thrombus !
C.
Tujuan
1. Memberi
informasi tentang pengertian thrombosis
2. Memberi
informasi tentang pembentukan dan struktur thrombus
3. Memberi
informasi tentang macam-macam bentuk thrombus
4. Memberi
pengetahuan mengenai penyakit yang berhubungan dengan
thrombosis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trombosis
ialah Proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem vaskuler (yaitu pembuluh darah atau jantung ) selama
manusia masih hidup. Koagulum darah
dinamakan trombus. Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskuler ( misal
, hematoma ), tidak disebut trombus. Selanjutnya bekuan yang terbentuk didalam
kardiovaskuler setelah meninggal tidak disebut trombus. Bekuan semacam itu
disebut bekuan postmortem.
Trombus
yang menyebabkan lumen pembuluh
tersumbat dinamai occlusive thrombus.
Masa yang dibentuk sepanjang pembuluh yang terbendung dan merupakan
perpanjangan trombus dinamai “propagating
thrombus”. Trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh,
dinamai” sadlle atau riding thorombus. Trombus dengan bagian
yang melekat pada dinding pembuluh dan pada bagian yang terlepas seolah-olah
berenang dalam darah tanpa menyebabkan oklusi pembuluh dinamai mural atau parietal thrombus.
Bergantung
kepada besar dan jenis trombus , pembuluh yang terkena , dan terdapat tidaknya
kolateral yang cukup baik.
Trombus
yang terbentuk dalam vena menimbulkan :
ü Stasis
darah
ü Bendungan
pasif
ü Edema
dan kadang-kadang nekrosis
Trombus
dalam arteri dapat menimbulkan :
4. Iskhemi
5. Nekrosis
6. Infark
atau ganggren
Bila
alat tubuh yang terkena mempunyai kolateral baik, nekrosis tidak terjadi.
Trombus
dalam atrium kiri dapat menjadi ball thrombus, yang pada stenosis mitralis
dapat menyumbat ostium mitralis dan menimbulkan gangguan sirkulasi pada
tempat-tempat yang lebih perifer , sehingga terjadiu:
4. Nekrosis
5. Radang
atau infeksi (pada trombus septik)atau
6. Kematian
mendadak (pada panyumbatan a.coronaria)
B.
Saran
Dalam proses pembuatan makalah ini masih tertdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami anggota kelompok mohon
kritik dan saran agar makalah ini lebih sempurna dan bermanfaat untuk orang
lain.
No comments:
Post a Comment