Definisi psikologi
Psikologi berasal dari terjemahan kata Yunani yaitu psyche dan logos. Psyche berarti ‘’jiwa’’ atau ‘’nyawa’’
atau alat untuk berfikir. Logos berarti
‘’ilmu’’ atau yang mempelajari tentang. Dengan demikian psikologi merupakan ilmu yang mempelajari jiwa.Psikologi menyelidiki berbagai panca indera, pengalaman, perasaan,
pikiran dan kehendak (W. Wundt, 1892)
Psikologi
mempelajari semua kesadaran baik normal maupun tidak abnormal (james Angell,
1910) Psikologi adalah ilmu mental termasuk
fenomena yang sering kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, pikiran,
keputusan dsb (William james,1980)
Psikologi merupakan analisis ilmiah mengenai proses mental dan sturktur
daya ingat untuk memahami perilaku manusia (Richard Mayer, 1981)
Psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang hakekat manusia (Edwin G. Boring dan Hebert S.
Langefeld)
Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh mahluk hidup terhadap
lingkungannya (garden Murphy)
Pembagian
Psikologi pendidikan
Psikologi perkembangan
Psikologi
industry
Psikologi klinis
Psikologi kepribadian
Psikologi
faal
Psikologi criminal
Psikologi abnormal
Psikologi
social
Psikologi
militer
Bidang
geraK
Sekolah
Perusahaan
industry
Rumah
sakit
Instanasi
Masyarakat
Pembagian
psikologi
Secara umum; mempelajari gejala jiwa
manusia yang normal, dewasa, dan beradab
Secara khusus; mempelajari sifat khusus dari gejala jiwa manusia (mis;
anak, perkembangan, criminal, psikopathologi, psi.kepribadian, psi.masa)
Obyek
psikologi
Yang menjadi objek dalam psikologi adalah
mempelajari jiwa, apakah jiwa, dapatkah jiwa diketahui?bagaimana kita
mengetahui jiwa seseorang?
Tujuan
1.
Mempelajari manusia agar hidup dengan humanis, sehingga dengan psikologi
manusia dapat merubah cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakat
2. Memperoleh
pemahaman tentang gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang
tingkah laku
Dengan
cara:
Description (menggambarkan)
Explanation (penjelasan)
Prediction
(meramalkan)
Controlling
(pengontrolan/pengendalian)
Metode
dalam mempelajari psikologi
Empiris
(instropeksi murni, instropeksi ekperimen)
Pengamatan
Survey
Angket
Interview
Observasi
Test
Studi kasus
Metode
klinis
Metode
statistik
Prinsip
yang mendasari dalam penelitian psikologi
Ketepatan/
akurasi/ketelitian
Obyektifitas
ilmiah
Pendekatan
dalam psikolgi
Pendekatan
neurobiologist
Pendekatan
kognitif
Pendekatan psikoloanalitik
Pendekatan perilaku
Pendekatan
fenomenologis
Hubungan
psikologi dengan ilmu lain
Psikologi
dan biologi
Psikologi
dengan sosiologi
Psikologi
dengan ilmu filsafat
Psikologi dengan antrpologi budaya
Manusia dan perkembangan
Masa
dalam kandungan
Masa bayi
Masa kanak-kanak awal
Masa
kana-kanak akhir
Masa
remaja
Masa dewasa
Psikologi
Behaviorisme
Behaviorisme
merupakan aliran dalam pemahaman tingkah laku yang didirikan oleh John B.
Watson (1930). Adapun asumsi dasar tingkah laku adalah bahwa tingkah laku
sepenuhnya ditentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan, dan bisa
dikendalikan. Untuk memahami tingkah laku diperlukan pendekatan ojektif,
mekanistik, dan materrialistik sehingga perubahan tingkah laku pada diri
seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian.
Konsep
Teoritis
Classical
Conditioning (Pavlvo)
Operant Conditioning (Skinner)
Modelling
(Bandura)
Analisa
terhadap perilaku
Analisis fungsi dengan rumus A-B-C
A: Antecedent, yaitu: segala hal
yang mencetuskan perilaku yang jadi problem disaat situasi tertentu
B: Behavior, yaitu: segala sesuatu mengenai
perilaku yang dipermasalahkan seperti frekuensi, intensitas
C: Consequence, yaitu: akibat yang ditimbulkan
setelah perilaku itu terjadi
Penekanan
Proses-proses yang dapat diobservasi
Proses perilaku
Ahystorical
processes
Strategi
tritmen
Memberi
kesempatan individu untuk belajar situasi baru
Metode : Reinforcement
Peneladanan
Pendekatan perilaku lainnya
Psikoanalisis
(Psikoanalisa)
Sigmund
freud (1856-1939) merupakan penggagas ajaran psikoanalisa, seorang dokter yang
tertarik tentang masalah jiwa. Frued berpendapat bahwa struktur kepribadian
manusia terdiri atas dua yaitu: Bagian
kesadaran dan ketidak sadaran.
Kepribadian
terdiri dari tiga komponen, yaitu:
Das Es (ID)
Komponen biologis yang dibawa sejak lahir
yaitu: instink yang tidak disadari, sumber energy psikis dan menganut prinsip
kenikmatan
Das Ich (Ego)
Komponen
kesadaran , realitas, merealisasikan kebutuhan id dengan menunda sampai objek
benar-benar ada
Das Uber Ich (Super Ego)
Komponen
normative (prinsip idealitas), menuntut kesempurnaan
Dinamika psikis dari
ketiga komponen kepribadian di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
ID : kuda
Ego :
Joki
Super Ego :
Peraturan lalu lintas
Tingkah laku merupakan interaksi ketiga sistem
tersebut. Orientasi tingkah laku terletak pada masa lalu
Fase-fase Perkembangan
kepribadian:
Oral Anal
Phalik
Mekanisme Pertahanan
Diri
Sublimasi : Usaha untuk mengatasi
frustasi, kecemasan dengan cara menyalurkan dorongan-dorongan ke obyek lain
yang memiliki sifat yang positif bagi dirinya maupun orang lain.
Displacement: usaha untuk mengatasi frustasi,
kecemasan dengan cara menyalurkan dorongan-dorongan ke obyek lain
Rasionalisasi: usaha untuk mengatasi atau
frustasi dengan cara memberikan alas an-alasan tentang tingkah lakunya yang
kira-kira masuk akal dan orang lain bisa menerimanya.
Proyeksi: usaha untuk mengatasi kecemasan
dengan melemparkan dorongan-dorongan tersebut atau kelemahan-kelemahan yang
dimiliki kepada obyek diluar dirinya atau orang lain
Mis; A cinta B, karena cemas maka A bilang
kalau C yang cinta B
Pembentukan
reaksi (reaksi formasi): Usaha untuk mengatasi kecemasan atau frustasi dengan
cara menonjolkan dorongan atau nafsu yang bertentangan
A. Definisi Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah kajian studi
ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Proses ini meliputi
bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai
pengetahuan. Pengetahuan itu dimunculkan kembali sebagai petunjuk dalam sikap
dan perilaku manusia. Oleh karena itu, psikologi kognitif juga disebut
psikologi pemrosesan informasi.Psikologi kognitif
adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif
untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara
manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir
tentang suatu informasi.
B. Peran Psikologi Kognitif
Di dalam dunia
psikologi, mempelajari psikologi kognitif sangat diperlukan, karena : Kognisi
adalah proses mental atau pikiran yang berperan penting dan mendasar bagi
studi-studi psikologi manusia.
Pandangan psikologi kognitif banyak mempengarui bidang-bidang psikologi
yang lain. Misalnya pendekatan kofnitif banyak digunakan di dalam psikologi
konseling, psikologi konsumen dan lain-lain.
Melalui prinsiprinsip kognisi, seseorang dapat mengelola informasi secara
efisien dan terorganisasikan dengan baik.
C. Faktor-Faktor Pendorong Berkembangnya Psikologi
Informasi
Beberapa
faktor pendorong berkembangnya psokologi informasi antara lain :
Penurunan
popularitas psikologi behaviorisme karena psikologi tidak dapat menerangkan
tingkah laku manusia secara komplek
Perkembangan
konsep tentang kemampuan berbahasa yang dimiliki manusia.
Munculnya
teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget
(ahli psikologi dari Swiss). Piaget mengemukakan beberapa hukum-hukum tentang
kognitif, yaitu :
Setiap orang
punya aspek kognitif, yang terdiri dari aspek-aspek struktural intelektual.
Perkembangan
kognitif adalah hasil interaksi dari kematangan organisme dan pengaruh
lingkungan.
Proses
kognitif itu meliputi aspek persepsi, ingatan, pikiran, simbol-simbol,
penalaran dan pemecahan persoalan.
Dalam
psikologi kognitif, bahasa menjadi salah atu objek yang penting, karena
merupakan perwujudan sikap kognitif.
Sisi-sisi
kognitif dipengaruhi oleh lingkungan dan biologis
Aspek kognitif
Kematangan → Semakin bertambahnya usia,
maka semakin bijaksana seseorang.
Pengalaman →
hasil interaksi dengan orang lain.
Transmisi
sosial → hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
Equilibrasi →
perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ada 2 sistem yang
mengatur kognitif
Skema → antar
sistem yang terpadu dan tergabung
Adaptasi,
terdiri dari asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi
terjadi pada objek yang meliputi biologis (refleksi, keterbatasan kemampuan
dll) dan kognitif (menggabungkan sesuatu yang sudah diperoleh)
Akomodasi
terjadi pada subjek
4. Mengandung
perkembangan pendekatan pemrosesan informasi, pendekatan ini bersal dari ilmu
komunikasi dan komputer.
KONSEP-KONSEP DASAR PSIKOLOGI KOGNITIF BERKAITAN DENGAN
INFORMASI
Ada dua konsep dasar psikologi kognitif, yaitu kognisi
dan pendekatan kognitif.
A.
Kognisi
Dalam
istilah kognisi, maka psikologi kognitif dipandang sebagai cabang psikologi
yang mempelajari proses-proses mental atau aktivitas pikiran manusia, misalnya
proses-proses persepsi, ingatan, bahasa, penalaran dan pemecahan masalah.
Contoh-contoh yang berkaitan dengan informasi :
Proses-Proses persepsi
Ada seorang karyawan baru yang bekerja di suatu perusahaan yang tingkat
profesionalismenya kurang. Di situ, baik karyawan yang rajin maupun yang malas
mendapat gaji yang sama. Setelah lama beradaptasi di kantor itu, karyawan beru
tersebut memiliki persepsi bahwa dia tidak perlu bekerja dengan sungguh-sungguh
karena tidak akan berpengaruh pada gajinya.
Ingatan
Kemampuan mengingat informasi dari membaca tentunya akan lebih lama dari
hanya sekedar mendengar. Karena dengan membaca, pikiran / otak kita akan
bekerja lebih keras untuk memahami dan menyimpan informasi tersebut. Sedangkan
dengan mendengar, kita hanya mengandalkan telinga, asalkan kita hafal. Bahkan
kadang-kadang tanpa pemahaman.
Bahasa
Informasi akan lebih mudah kita pahami dan kita mengerti, apabila bahasa
yang digunakan sesuai dengan bahasa kita, maka informasi itu akan lebih
maksimal kita gunakan. Karena otak / pikiran kita mampu mencerna inti informasi
tersebut.
Penalaran
Seseorang yang memiliki penalaran secara baik akan dapat memperoleh
informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut, tidak hanya dari satu sisi
saja. Tapi dapat diperoleh dari bagian lain, karena suatu masalah biasanya yang
hanya memiliki indikasi.
Persoalan
Sikap dan perilaku manusia dapat mencerminkan masalah yang sedang dihadapi.
Sikap dan perilaku ini, apabila digabungkan dengan informasi yang sudah ada,
maka dapat menciptakan suatu solusi.
B. Pendekatan Kognisi
Sebagai suatu pendekatan maka psikologi kognitif dapat dipandang sebagai
cara tertentu di dalam mendekati berbagai fenomena psikologi manusia. Konsep
ini menekankan pada peran-peran persepsi, pengetahuan, ingatan, dan
proses-proses berpikir bagi perilaku manusia.
Contoh yang berkaitan dengan informasi
Peran-Peran persepsi
Orang yang berpersepsi / berpikir bahwa kegagalan adalah sukses yang
tertunda, dia akan selalu berusaha untuk mencoba lagi, walaupun dia ridak tahu
kapan dia akan berhasil. Karena dipikirannya semakin dia mencoba, semakin
banyak informasi yang didapat, maka tingkat kesalahan dapat diminimalisir /
dihindari. Hal ini menjadikannya sebagai pribadi yang sabar dan ulet.
Pengetahuan
Orang yang banyak pengetahuan, biasanya lebih mengerti dan dapat mengelola
informasi dengan cepat, karena dia tahu bagaimana cara mendapatkan informasi
yang cepat, tepat, murah dan efisien
Proses-Proses Berpikir
Jenjang pendidikan, lingkungan sekitar serta cara hidup mempengaruhi
proses-proses dan pola berpikir kita. Orang yang berpendidikan tinggi, hidup di
lingkungan berpendidikan dan cara hidup yang modern, biasanya akan mencari
suatu informasi dengan cara yang berbasis teknologi yang lebih cepat dan
praktis. Ini karena mereka telah dibentuk menjadi pribadi yang modern dengan
cara berpikir yang cepat.
No comments:
Post a Comment